AHY Sebut Demokrat Mau Hindari Gimmick dan Intrik Politik Makanya Tak Buru-buru Deklarasikan Koalisi Dukung Anies Baswedan
Kredit Foto: Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Demokrat menuturkan, saat ini Partai Demokrat masih dekat dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
AHY pun mempertanyakan dengan siapa dan kapan Demokrat akan mendeklarasikan koalisi untuk pilpres. Dia meminta para kader untuk mendoakan agar segera terbentuk koalisi.
Baca Juga: Khianati Ahok Demi Membela Anies Baswedan, NasDem Dinilai Ludahi Muka Sendiri: Mereka Denial...
"Sama siapa (koalisi), kapan (deklarasi) gitu? Saya juga bertanya hal yang sama, tenang-tenang itu bercanda tadi. Tolong bapak-ibu sisipkan dalam doa, sisipkan dalam ikhtiar kita mudah-mudahan terbangun benar sebuah koalisi, sebuah poros perubahan," katanya dalam pidatonya yang dikutip melalui siaran streaming Partai Demokrat, Minggu (20/11/2022).
Menurut AHY, dalam politik itu dinamis sehingga kemungkinan apapun masih bisa terjadi. Apalagi, waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden baru dibuka pada Oktober 2023.
"Kapan pendaftaran, Oktober 2023, waktunya masih cukup jauh. Tetapi kita ingin yakinkan tidak ingin mengulur-ngulur waktu tentunya, sepakat semuanya. Tapi jangan juga tergesa-gesa," AHY berpesan.
Partai Demokrat katanya, menghindari gimik atau intrik politik dengan tidak buru-buru mendeklarasikan koalisi untuk Pilpres 2024.
Baca Juga: PKS dan Demokrat Dinilai Tak Akan Kabur, Anies Baswedan Sudah Tepat Tak Buru-buru Tentukan Cawapres!
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, saat pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Se-Jawa Barat Periode 2022-2027 yang digelar di Sentul, pada Sabtu (19/11/2022).
"Kalau hanya sekedar bersatu-bersatu, cuma sekedar gimmick politik saya khawatir koalisinya akan mudah rapuh. Buat apa kalau hanya sekadar mendeklarasikan tetapi pecah di tengah jalan," jelas AHY.
Menurut dia, koalisi yang sudah dideklarasikan harus menunjukkan sikap kokoh dan solid. Terutama dalam mencapai target kerja sama politik pada 2024 karena tujuannya adalah untuk menang, bukan sekadar membentuk koalisi.
"Kalau sekali terbentuk maka harus kokoh sampai tujuan akhir. Apa tujuan akhir kita, menang, betul? Ada yang tidak ingin menang, ada yang hanya ingin yang penting jalan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty