- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, PLN Gandeng Surveyor Indonesia
Mendorong penggunaan produk dalam negeri di sektor ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) menggandeng PT Surveyor Indonesia tentang kerja sama kegiatan survei, inspeksi, verifikasi dan konsultasi teknis untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri dan pekerjaan di sektor ketenagalistrikan.
Adapun, tujuan dari nota kesepahaman ini ialah untuk memastikan kesesuaian infrastruktur ketenagalistrikan. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup sejumlah aspek, seperti pekerjaan verifikasi dan due diligence meliputi kapabilitas industri, kualitas dan kuantitas bahan bakar, material/peralatan dan teknologi, capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga vendor assesment.
Lalu, studi dan kajian yang meliputi tentang TKDN, regulasi, market analysist atau market sounding, design study dan feasbility study. Ada juga audit dan sertifikasi meliputi sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen K3 dan sertifikat laik operasi (SLO).
Baca Juga: Menko Airlangga Terus Dukung PLN Serap Produk Dalam Negeri
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, TKDN perlu didorong untuk mengurangi impor.
"Apalagi Pak Dirut sudah komitmen Rp300 triliun belanja dalam negeri. Ini penting karena sebetulnya program TKDN bahasa lainnya substitusi impor," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (24/11/2022).
Airlangga mengatakan, dalam kebijakan publik, pemerintah mendorong dua hal yakni membangun industri berorientasi ekspor untuk menghasilkan devisa dan subtitusi impor untuk menghemat devisa.
"Mengapa devisa penting karena 1-2 tahun ke depan pertandingan kita ini adalah di kurs," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, belanja PLN mencapai sekitar Rp300 triliun. Dari angka itu, sebanyak Rp200 triliun dibelanjakan di dalam negeri. Darmawan juga menuturkan, dalam menjalankan usaha PLN melibatkan ribuan pemasok dalam negeri dan jutaan masyarakat Indonesia.
"Pak Menko, spending di PLN sekitar Rp300 triliun. Sekitar Rp200 triliun kita belanjakan di dalam negeri. Ada 9.700 pemasok dalam negeri. Ada 4 juta rakyat Indonesia untuk ikut terlibat menyediakan produk kelistrikan dari energi primer, pembangkit, transmisi, sampai distribusi," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, pemerintah dalam waktu dekat akan memberikan arahan di mana belanja yang dikeluarkan harus punya TKDN minimal 50 persen, dengan begitu PLN akan secara total mewujudkan hal tersebut.
Lanjutnya, sampai dengan saat ini PLN telah berjuang untuk mendorong TKDN, dimana epuluh tahun lalu, TKDN di PLN masih rendah di angka 20 persen. Lalu terus meningkat menjadi 25 persen dan naik lagi menjadi 30 persen.
Di titik 30 persen, banyak tekanan dari berbagai negara yang menahan Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang kokoh.
"Kita kumpulkan seluruh industri dalam negeri. Kita lakukan perjuangan gerilya, kita lakukan kerja-kerja underground. Untuk satu per satu kita bangun produksi material hulu sampai hilir yang selama ini itulah yang dihalang-halangi negara maju. Kita rebut teknologi masa depan. Kita bangun kepercayaan SDM nasional. Kita bangun kapasitas kita untuk bisa produksi sendiri dengan bahan-bahan dari dalam negeri," ungkapnya.
Berkat kerja keras PLN, TKDN terus meningkat. Hal ini pun diharapkan dapat menopang perekonomian karena bergeliatnya industri dalam negeri.
"Akhirnya, pada tahun 2020, kami berhasil meningkatkan TKDN menjadi 40 persen. Satu tahun berikutnya, tahun lalu di tahun 2021, PLN berhasil meningkatkan TKDN sehingga sampai hampir 50 persen TKDN," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti