Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kurangi Ongkos Produksi, Petani Dapat Bantuan Pupuk Gratis

        Kurangi Ongkos Produksi, Petani Dapat Bantuan Pupuk Gratis Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), memberikan bantuan pupuk dan bibit pertanian gratis bagi petani. Langkah ini sebagai upaya memantapkan, serta meningkatkan ketahanan pangan di wilayah setempat.

        "Kami memprogramkan bantuan pupuk dan bibit gratis sebagai bentuk kepedulian kepada para petani dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi, kemarin.

        Achamd Fauzi mengungkapkan bantuan pupuk dan bibit pertanian akan menyasar petani di lima kecamatan baik daratan maupun kepualauan. Ia pun berharap bantuan ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

        Ini mengingat dengan adanya bantuan tersebut bisa mengurangi biaya produksi petani sehingga mampu menambah penghasilannya di musim panen. Bupati lebih lanjut menjelaskan bantuan pupuk dan bibit merupakan tahap pertama dan akan diberikan kepada sejumlah petani yang kelompok taninya sudah terdatabase di Simluhtan.

        “Sedangkan penyaluran bantuan tahap kedua berupa pupuk dan tahap ketiga bantuan bibit jagung dan pupuk menyusul pada musim tanam tahun ini,”tegasnya.

        Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif menambahkan penyaluran pupuk dan bibit pertanian gratis tahap pertama yakni kepada petani di Kecamatan Arjasa, Batang-batang, Pragaan, Lenteng dan Kecamatan Sapeken.

        Baca Juga: Harga Pupuk Melonjak, Dana Bantuan Peremajaan Sawit Rakyat Diusulkan Naik

        “Bantuan ini sudah dilakosikan di dalam APBD 2022 yang jumlah totalnya sebanyak 47 ton. Karena itu, para petani yang menerima bantuan pupuk gratis hendaknya memanfaatkannya dengan sebaik-baik”tegasnya.

        Pada sisi lain, Arif Firmanto mengharapkan petani untuk mengantisipasi keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi, supaya kreatif dan mandiri, dengan membuat pupuk organik cair dan non cair atau dengan penggunaan biosaka.

        “Penggunaan pupuk organik harus digalakkan untuk keberlanjutan pertanian, khususnya ketahanan pangan, karena menjaga kesuburan tanah termasuk manfaat lainnya guna mempertahankan kualitas tanaman dan menurunkan biaya produksi,” pungkas dia,

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: