Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nongol di Acara Relawan dan Teriak-teriak Orang Ubanan Pantas Jadi Pemimpin, Pengamat Sebut Wibawa Jokowi Sebagai King Maker Mulai Hilang!

        Nongol di Acara Relawan dan Teriak-teriak Orang Ubanan Pantas Jadi Pemimpin, Pengamat Sebut Wibawa Jokowi Sebagai King Maker Mulai Hilang! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat tegaskan Jokowi seharusnya bisa menahan diri dan tak perlu jor-joran sampai menghadiri acara kumpul ribuan relawannya di Stadion GBK, Jakarta pada Sabtu lalu. 

        Manuver politik tersebut dinilai hanya membuat wibawa Jokowi sebagai king maker tak terlihat. 

        "Justru semakin kehilangan wibawa king maker," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dilansir dari Akurat.Co, Senin (29/11/2022).

        Seorang king maker, lanjut Dedi, cenderung diam dan melakukan lobi-lobi ke para elit politik lainnya.

        "Jokowi sama sekali tidak tunjukkan itu. Bahkan terlihat tidak mampu mengendalikan hasrat politiknya," jelasnya.

        Baca Juga: Benny Pentolan Relawan Jokowi yang Mau 'Perang' Mohon Siap-siap! Tantangan Mulai Diseriusi Pihak Lawan: Ayo Kami Siap, Tolong Jadwalkan!

        Apalagi dari hasil survei, menurut Dedi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu semakin kehilangan kepercayaan publik.

        "Hal ini membawa Jokowi menjadi bukan siapa-siapa setelah atau mendekati masa Pemilu (Pemilihan Umum) 2024," katanya.

        Selain itu Dedi juga menyoroti pernyataan Jokowi soal ciri pemimpin dilihat dari kerutan di wajah dan rambut putih. Hal semacam ini dinilainya tidak layak dilontarkan Jokowi. 

        Sebagai kepala negara, Jokowi jadi terkesan rasis. 

        Baca Juga: Anies Baswedan Bukan Orang Indonesia Asli Jadi Nggak Bisa Nyapres, Omongan Rocky Gerung Bikin Auto Mingkem: Siapa Orang Indonesia Asli?

        Dedi mengingatkan jangan sampai publik menilai Jokowi sebatas presiden relawan dan hanya mengejar kekuasaan di tengah bencana alam yang sedang terjadi di beberapa daerah.

        "Tidak elok seorang presiden di tengah periode lakukan endorsment politik," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: