Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk Bereaksi Keras Atas Klaim Sam Bankman-Fried yang Sebut Punya Saham di Twitter!

        Elon Musk Bereaksi Keras Atas Klaim Sam Bankman-Fried yang Sebut Punya Saham di Twitter! Kredit Foto: Antara/REUTERS/Hannibal Hanschke
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Twitter Elon Musk meluruskan informasi dari pendiri FTX, Sam Bankman-Fried atas dugaan kepemilikannya di saham Twitter.

        Dalam serangkaian tweet, Musk menyebut laporan berita yang menuduh Bankman-Fried menggulirkan USD100 juta (Rp1,5 triliun) kepemilikannya di Twitter.

        Musk mendiskreditkan sebuah laporan yang ditulis oleh Liz Hoffman dari Semafor menuduh Bankman-Fried memiliki sebagian besar Twitter yang sekarang dimiliki secara pribadi dan sarat utang.

        "SBF/FTX tidak memiliki saham di Twitter," kata Musk dalam sebuah tweet. "Ada saat ketika Anda peduli tentang kebenaran. Itu sudah lama berlalu."

        Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Karyawan Twitter, Berdedikasi Kerja 75 Jam Seminggu di Bawah Kepemimpinan Elon Musk, Eh Dipecat Juga!

        Melansir Fox Business di Jakarta, Rabu (30/11/22) dalam tweet lain, Musk menyebut klaim itu salah total seraya mengatakan sehingga tidak ada area abu-abu apakah FTX atau Bankman-Fried memiliki saham di perusahaannya.

        Musk terus menyanggah klaim tersebut karena lebih banyak beredar di Twitter.

        "Semua pemegang publik Twitter diizinkan untuk memasukkan saham mereka ke Twitter sebagai perusahaan swasta, tetapi dia tidak melakukannya," tulisnya.

        Sebelumnya pada hari itu, Musk mendiskreditkan klaim serupa yang diterbitkan oleh Business Insider.

        "Sam Bankman-Fried dilaporkan memiliki USD100 juta saham di Twitter Elon Musk," tajuk berita dari outlet membaca. Musk menjawab: "[Business Insider] bukanlah publikasi nyata."

        FTX runtuh minggu lalu setelah Bankman-Fried berebut untuk mengumpulkan dana darurat setelah FTX berada di bawah pengawasan peraturan. Perusahaan gagal melindungi pelanggan dan investornya yang secara kolektif menghadapi kerugian miliaran dolar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: