Ditolak Kelompok Mahasiswa Jelang Safari Politik ke Makassar, Rocky Gerung: Itu kan Hak Dia, Kepilih atau Enggak Ya Urusan Nanti!
Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti aksi puluhan orang yang mengaku mahasiswa di Makassar yang menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Anies Baswedan di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.
Rocky Gerung menyebut bahwa upaya beberapa BEM di Makassar untuk menghalangi kedatangan bakal capres Nasdem, Anies Baswedan merupakan langkah buruk.
"Beberapa BEM yang justru terlibat di dalam upaya untuk menghalangi Anies itu juga buruk karena Anies itu datang ke daerah memang untuk menguji elektabilitas Anies ikut di dalam perdebatan politik," bebernya.
Baca Juga: Gugat Jokowi dan Tito, Rocky Gerung Puji Cucu Bung Hatta: Keresahan Milenial atas Demokrasi saat Ini
Ia menilai bahwa Anies berhak untuk mengikuti perdebatan politik, sehingga tidak boleh dihalangi sebenarnya, terkait urusan Pilpres 2024 adalah soal yang lainnya.
"Kenapa? Karena itu memang hak dia, dipilih kalau tidak dipilih untuk urusan nanti itu, dicalonkan atau tidak dicalonkan urusan nanti," ujarnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (7/12).
Kemudian setiap masyarakat Indonesia termasuk Anies jika mempunyai keinginan untuk menjadi presiden maka wajib dihormati, berdasarkan Undang-Undang Dasar.
"Tapi setiap manusia Indonesia nggak perlu tunggu masa kampanye untuk mengatakan saya ingin jadi presiden, kan undang-undang dasar kita menjamin," ucapnya.
Baca Juga: Gugat Jokowi dan Tito, Rocky Gerung Puji Cucu Bung Hatta: Keresahan Milenial atas Demokrasi saat Ini
"Bahwa keinginan setiap orang untuk memimpin negeri ini harus dihormati, nah kalau misalnya Anies misalnya dilarang dimana-mana karena dia punya motif menjadi presiden," lanjutnya.
Menurutnya, jika dalam diri Anies berkeinginan untuk menjadi presiden, maka hal ini bukan merupakan kejahatan, sebab telah menyerahkan diri untuk diuji oleh publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty