Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alasan Relawan Jokowi yang Bela-belain Mau Kemah di Kawasan IKN Disebut Rocky Gerung Sebagai Contoh Buruk Fanatisme

        Alasan Relawan Jokowi yang Bela-belain Mau Kemah di Kawasan IKN Disebut Rocky Gerung Sebagai Contoh Buruk Fanatisme Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung mengkritik keras langkah Relawan Joko Widodo (Jokowi) yang berencana berkemah di Ibu Kota Nusantara atau IKN. 

        Hal ini merupakan acara lanjutan dari Nusantara Bersatu yang sebelumnya digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan dihadiri oleh ribuan orang.

        “Orang yang udah fanatik yaudah dia apapun dia lakukan. Dia gak mau dengar lagi second opinion atau opini-opini alternatif,” jelas Rocky Gerung menanggapi rencana itu.

        Baca Juga: Satu Koin Beda Sisi, Menterinya Jokowi Ini Dinilai Sama Macam Anies Baswedan: Sosoknya Mewakili...

        Adanya relawan fanatik yang bertindak irasional dianggap olehnya menjadi penghambat pertumbuhan bangsa

        “Karena publik internasional akan lihat, ini ngapain relawan berkemah dia. Jadi mau berpolitik atau mau berbisnis itu?,” tanya dia.

        “Karena ini lain kasusnya kalau investor datang ke situ bilang, ini kami mau ambil 20%, kami Misalnya India 20% di situ lalu Cina 10% itu. Ya Indonesia, udah dapat modal 30% tidak perlu berkemah lagi kan,” jelasnya. 

        Justru yang harus relawan terangkan ke Jokowi kata Rocky adalah menghentikan ambisi karena sebentar lagi itu (IKN) akan ditinggalkan dan dilupakan untuk investor asing. 

        “Orang-orang Pak Jokowi yang disuruh untuk memuji-muji dan memberi semangat berbuat Jokowi. Sementara Pak Jokowi enggak baca sinyal internasional jadi konyol sebetulnya tuh,” kata dia. 

        Baca Juga: PKS Desak Gibran bin Jokowi dan Ganjar Pranowo Ungkap Sosok 'Beking' Tambang Ilegal

        “Yang terlihat, ini berbahaya ya kalau kemudian fanatisme dari para pendukung ini kemudian berubah menjadi yang tadi sikap yang tidak rasional tadi kita nggak tahu bagaimana cara menasehati lagi orang yang udah fanatik,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: