Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trakindo Volunteers Mengajar, Dorong Solidaritas Kesukarelawanan di Dunia Pendidikan

        Trakindo Volunteers Mengajar,  Dorong Solidaritas Kesukarelawanan di Dunia Pendidikan Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Solidaritas merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama yang semakin diperhatikan dimasa pandemi, terutama kesukarelawanan. Terlebih, kesukalerawanan juga dapat mendorong transformasi sosial, lingkungan dan ekonomi yang positif. 

        Menyadari hal tersebut, PT Trakindo Utama (Trakindo) penyedia solusi alat berat Cat di Indonesia, kembali menghadirkan program kesukarelawanan perusahaan bertajuk Trakindo Volunteers Mengajar (TVM) yang diikuti karyawan dari berbagai wilayah operasional Trakindo di seluruh Indonesia. 

        Di tahun ini TVM mengambil tema Kesehatan di Masa New Normal dan Karier Masa Depan yang digelar di 27 SDN dan 5 SMP binaan Trakindo pada Oktober-November 2022. Melalui program ini, Trakindo ingin mengajak masyarakat Indonesia terus peduli dengan generasi penerus bangsa dan mendukung perjuangan para guru dalam menghadapi berbagai tantangan dunia pendidikan dan sekaligus memperingati Hari Sukarelawan Internasional yang diperingati pada setiap tanggal 5 Desember.

        Menurut Candy Sihombing, Head of Corporate Communication & CSR Manager Trakindo program Trakindo Volunteers Mengajar, menegaskan komitmennya dalam pembangunan bangsa, sekaligus mengajak masyarakat untuk turut serta berkolaborasi mendukung kemajuan sektor pendidikan guna mewujudkan siswa yang cerdas, inovatif, adaptif, dan berkarakter Pancasila. “Program ini merupakan perwujudan semangat Trakindo, Advancing You Forward, untuk terus melakukan pengembangan berkelanjutan, mengembangkan kapasitas dan kapabilitas seluruh elemen masyarakat, serta menjadi bentuk aktualisasi diri dari setiap karyawan Trakindo untuk dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa,” ujar Candy.

        Dalam mendukung sektor pendidikan, kolaborasi dari berbagai pihak menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan. Terutama karena sektor ini terdampak besar akibat berbagai disrupsi seperti pandemi dan perkembangan teknologi. Dibutuhkannya metode baru untuk mendukung proses belajar siswa. Hal ini sudah mulai dipraktikkan para pengajar, misalnya dengan lebih banyak melibatkan penggunaan gawai untuk mendukung proses belajar di dalam kelas. Metode baru ini menimbulkan kebiasaan baru sehingga siswa perlu wawasan tambahan, seperti mekanisme penggunaan gawai yang baik dan literasi digital. 

        Detail-detail seperti ini jika tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk bagi perkembangan siswa. Di sini lingkungan pendukung siswa memiliki peran untuk mengajarkan tata cara kehidupan adaptasi kebiasaan baru. Menanggapi problematika kebutuhan dunia pendidikan di era new normal.

         Muhammad Zabur, Kepala Sekolah SD Negeri 264 Wawondula, Sorowako, Sulawesi Selatan menjelaskan partisipasi dari pihak eksternal sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada murid tentang kebiasaan di era new normal, terutama terkait bagaimana situasi saat ini dan aspek kesehatan diri. “Di era normal baru ini, ada beberapa kebutuhan siswa terkait situasi pandemi yang tidak semuanya bisa difasilitasi oleh guru, sebab tidak semuanya ada dalam kapasitas kami sebagai pengajar. Keberadaan eksternal seperti Trakindo Volunteers Mengajar sangat membantu kami dalam menjaga murid-murid agar tetap memiliki porsi belajar yang cukup,” jelas Zabur.

        Sekolah memiliki tantangan dalam memfasilitasi tumbuh kembang pendidikan anak dengan baik di era tatanan kehidupan new normal. Riset yang dilakukan dosen STKIP PGRI Sumenep (2020) memetakan beberapa fenomena orientasi baru dalam praktik pembelajaran yaitu: orientasi pada empati dibanding kuasa; peran penting lingkungan siswa selain guru; penguasaan materi pada kompetensi yang relevan; dan metode pembelajaran yang sesuai kebutuhan tiap siswa. 

        Melihat fenomena tersebut, terdapat prinsip pembelajaran yang perlu diterapkan, antara lain: proses pendidikan yang lebih berorientasi pada siswa, termasuk dalam kebutuhan kesehatan fisik dan psikososial; adaptif, seperti perlunya modifikasi target dan cara pembelajaran saat situasi darurat; merumuskan formula untuk memadukan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ); serta memastikan keterlibatan berbagai pihak seperti orang tua untuk mewujudkan proses belajar-mengajar tetap efektif dan tepat sasaran.

        Dalam upaya mendukung prinsip pembelajaran baru tersebut, TVM kembali hadir pada tahun ini dengan beberapa materi terkait kesehatan di era New Normal. TVM adalah program inisiatif kerelawanan karyawan sejak 2013 sebagai usaha terkait tanggung jawab sosial Trakindo pada bidang pendidikan di berbagai Sekolah Binaan Trakindo. Program ini bertujuan  sebagai ajukan pendidikan berbasis karakter dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, menempatkan siswa fokus kegiatan, serta menumbuhkan kerelawanan sosial para karyawan. Hingga saat ini tercatat lebih dari 5.000 karyawan telah turut berpartisipasi secara aktif dalam program Trakindo Volunteers Mengajar dengan mencapai lebih dari 37.000 jam mengajar.

        Pada penyelenggaraan TVM tahun ini, dukungan yang diberikan berupa materi sesuai kebutuhan tiap sekolah,seperti mata pelajaran untuk praktik kehidupan sehari-hari; materi tentang kesehatan seperti pentingnya aktivitas fisik seperti berolahraga; bahaya penggunaan gawai yang berlebihan; dan protokol kesehatan new normal.

        “Program ini adalah bentuk komitmen Corporate Citizenship Trakindo dan sekaligus melengkapi program penguatan pendidikan yang berkesinambungan di setiap jenjang pendidikan, yaitu, Gerakan TransformasiEdukasi (Generasi) Trakindo untuk SD & SMP; dan program CO-OP Trakindo untuk tingkat SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi,” tambah Candy.

        Menanggapi tentang kehadiran program Trakindo Volunteers Mengajar, Ramadhansyah, Kepala Sekolah SDN 04 Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyampaikan, “Trakindo Volunteers Mengajar menghidupkan kembali interaksi belajar-mengajar antara guru dengan siswa. Trakindo mengajarkan kami model pembelajaran yang efektif, seperti pentingnya penerapan metode challenge-based learning. Selain itu, program ini juga mengajarkan pentingnya pemberian apresiasi setelah siswa mampu melakukan tugas yang diberikan. Dari pemberian apresiasi inilah keaktifan siswa dan antusiasme terhadap apa yang sedang diajarkan meningkat,” jelas Ramadhansyah 

        Mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan generasi baru yang berkualitas merupakan tanggung jawab semua orang, tidak hanya guru dan tenaga pengajar.“ Trakindo senantiasa berupaya untuk dapat berkontribusi demi pembangunan bangsa dengan merancang berbagai program untuk mendukung dunia pendidikan, salah satunya dengan melibatkan karyawan sebagai aksi nyata dari komitmen Trakindo yang diharapkan dapat dirasakan langsung masyarakat Indonesia sehingga mereka bisa menikmati manfaat dari keberadaan Trakindo,” tutup Candy.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: