Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buat heboh dengan pernyataannya yang blak-blakan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Luhut mengkritik KPK yang sering menangkap terduga korupsi dari kalangan para pejabat negara lewat OTT. Menurutnya, hal tersebut tidak baik bagi negara.
Mengenai hal ini, Pengamat Politik Ubedilah Badrun menilai pernyataan Luhut merupakan narasi ganda yang berbahaya.
“Mohon narasi tersebut bermakna ganda dan berbahaya bagi pembangunan kesadaran etik berbangsa dan bernegara,” ujar Ubedilah dilansir dari GenPI.co, Minggu (25/12).
Menurutnya, OTT merupakan salah satu upaya menghadirkan pemerintahan yang baik dan diinginkan masyarakat.
“Sebab narasi tersebut terkesan memiliki dua makna. Di satu sisi menghendaki kebaikan tentang pentingnya digitalisasi birokrasi,” tuturnya.
Meski demikian, menurut Ubedilah, Luhut terkesan menolak OTT yang dilakukan lembaga antirasuah.
“OTT merupakan otoritas KPK sebagai penegakan hukum. Hal tersebut adalah bagian penting dari pemberantasan korupsi yang memiliki efek jera,” kata dia.
Ubedilah menegasakan bahwa narasi Luhut sangat berbahaya lantaran terkesan membolehkan praktik korupsi.
“Sebab, dia mengatakan kalau mau bersih di surga saja.
Narasi tersebut tidak etis disampaikan pejabat negara, apalagi disampaikan dihadapan publik,” ujar Ubedilah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto