Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Blak-blakan, Omongan Luhut Soal OTT KPK Sangat Berbahaya!

        Pengamat Blak-blakan, Omongan Luhut Soal OTT KPK Sangat Berbahaya! Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buat heboh dengan pernyataannya yang blak-blakan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

        Luhut mengkritik KPK yang sering menangkap terduga korupsi dari kalangan para pejabat negara lewat OTT. Menurutnya, hal tersebut tidak baik bagi negara.

        Mengenai hal ini, Pengamat Politik Ubedilah Badrun menilai pernyataan Luhut merupakan narasi ganda yang berbahaya. 

        “Mohon narasi tersebut bermakna ganda dan berbahaya bagi pembangunan kesadaran etik berbangsa dan bernegara,” ujar Ubedilah dilansir dari GenPI.co, Minggu (25/12).

        Baca Juga: Heboh Luhut Nggak Suka OTT KPK, Rocky Gerung Blak-blakan Kerangka Penanganan Korupsi: Pertama, Berdoa…

        Menurutnya, OTT merupakan salah satu upaya menghadirkan pemerintahan yang baik dan diinginkan masyarakat.

        “Sebab narasi tersebut terkesan memiliki dua makna. Di satu sisi menghendaki kebaikan tentang pentingnya digitalisasi birokrasi,” tuturnya.

        Meski demikian, menurut Ubedilah, Luhut terkesan menolak OTT yang dilakukan lembaga antirasuah.

        “OTT merupakan otoritas KPK sebagai penegakan hukum. Hal tersebut adalah bagian penting dari pemberantasan korupsi yang memiliki efek jera,” kata dia.

        Baca Juga: Sudah Keliling Bersama Tapi Suara Pemilih Anies Baswedan Malah Banyak ke PKS dan Demokrat, Surya Paloh dan NasDem Apes?

        Ubedilah menegasakan bahwa narasi Luhut sangat berbahaya lantaran terkesan membolehkan praktik korupsi.

        “Sebab, dia mengatakan kalau mau bersih di surga saja.

        Narasi tersebut tidak etis disampaikan pejabat negara, apalagi disampaikan dihadapan publik,” ujar Ubedilah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: