Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gara-gara Jokowi Kasih Sinyal Reshuffle Menteri Kabinet, Elit PDIP dan NasDem Jadi Ribut Sampai Keluar Kata Ini...

        Gara-gara Jokowi Kasih Sinyal Reshuffle Menteri Kabinet, Elit PDIP dan NasDem Jadi Ribut Sampai Keluar Kata Ini... Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung kemungkinan adanya reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju ditanggapi dengan serius oleh para elit politik, khususnya yang berada di PDIP dan NasDem. Keduanya saling melempar ucapan yang bikin panas.

        Mulanya, ucapan Jokowi yang seolah 'merestui' bakal ada reshuffle kabinet langsung disambut Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Eks Gubernur DKI Jakarta itu terang-terangan menunjuk 'hidung' NasDem.

        Baca Juga: 2 Menteri NasDem Disebut Perlu Evaluasi Usai Jokowi Singgung Reshuffle, Irma Chaniago: Sebaiknya Saiful Djarot Jangan Asal Bunyi!

        Dengan gamblang, Djarot mengatakan, dua menteri dari NasDem layak dievaluasi kinerjanya. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

        Djarot mengatakan, kinerja para menteri harus terus dievaluasi agar menteri yang duduk di kabinet benar-benar bekerja menuntaskan janji-janji kampanye Jokowi. Ia berpendapat, perlu ada sosok-sosok baru yang dapat mendukung kebijakan Jokowi.

        "Mentan dievaluasi, Menhut dievalusi, Menteri Kehutanan ya, harus dievaluasi, semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi," kata Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

        Untuk kinerja Mentan, Djarot merasa prihatin terhadap langkah pemerintah kembali mengimpor beras setelah sempat mengeklaim bahwa Indonesia berstatus swasembada beras. Menurut dia, pemerintah semestinya tidak melakukan impor ketika musim panen akan tiba karena itu bakal menyakiti para petani.

        Kendati demikian, mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa keputusan merombak susunan kabinet merupakan hak dari Presiden Jokowi.

        Baca Juga: Jokowi Sinyalkan Adanya Reshuffle Kabinet, Gus Choi: NasDem Siap Hadapi Segala Situasi

        "Itu urusannya Pak Jokowi untuk bisa mengevaluasi kinerja seluruh menteri apalagi menjelang berakhirnya masa jabatan presiden sehingga program-program yang sudah dicanangkan Pak Jokowi itu betul-betuk bisa tercapai," kata Djarot.

        Mendengar pernyataan Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago geram. Ia meminta agar Djarot tidak asal bicara terkait urusan evaluasi menteri.

        Irma menegaskan, dua menteri NasDem yang disebut Djarot yakni Menteri Kehutanan, Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, punya prestasi.

        "Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sebaiknya Saiful Djarot jangan asal bunyi. Karena faktanya, dua menteri NasDem yang dia minta dievaluasi adalah menteri-menteri yang punya prestasi," kata Irma kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).

        Baca Juga: Reshuffle, Presiden Mau 'Cabut Duri dalam Daging', Orang Gerinda Cepat Sambar Omongan Jokowi

        Kementerian Kehutanan di masa Siti Nurbaya mampu menekan angka kebakaran hutan. Dampaknya, kualitas udara jauh lebih baik. Selain itu, penanaman mangrove pun semakin masif dilakukan dalam rangka mencegah abrasi.

        "Lalu, coba lihat bagaimana beliau membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat, dan mana yang hutan lindung dengan tegas dan jelas," tegasnya.

        Siti Nurbaya juga disebut Irma telah melakukan kinerja yang sangat baik di mana ia mengenakan sanksi-sanksi yang sangat tegas untuk pelanggar ketentuan pemerintah terkait penggunaan lahan.

        Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo dinilai Irma mampu menjaga nilai pertanian di masa pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Reshuffle Menguat, NasDem Segera Out? Mengutip Istilah PDIP: Saatnya Cabut 'Duri dalam Daging' di Kabinet

        "Mana ada kementerian yang tumbuh di era pandemi kecuali Kementerian Pertanian," imbuh Irma.

        Irma juga meminta Djarot untuk melihat data mengenai impor beras. Hal ini dikarenakan selama ini Syahrul selalu menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu impor karena stok beras di petani sudah cukup.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: