Ketua umum PDI Perjuangan, yakni Megawati Soekarnoputri disinyalir sedang dilema dalam menentukan siapa tokoh yang akan mereka usung pada Pilpres 2024.
Padahal PDIP sendiri memiliki kader dengan elektabilitas tinggi, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sayangnya, keputusan Megawati terhalang dengan keinginannya untuk melanjutkan ‘trah’ atau garis keturunan sang Ayah, Soekarno yang harusnya jatuh pada anaknya, Puan Maharani.
Dalam hal ini, akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan bahwa nama Ganjar yang semakin melambung, berhasil membuat Megawati dilema.
"Kita menunggu keputusan Ibu Mega tuh, mau Puan apa Ganjar, kan pilihan Mega cuma itu, kita mau coba baca itu, dan kita mengerti bahwa Ibu Mega menjanjikan akan mengumumkan capresnya," kata Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Ganjar disebut meninggalkan kesan buruk di akhir tahun yakni soal banjir dan renovasi rumah kader PDIP menggunakan dana Baznas.
"Posisi Ganjar itu dilematis bagi Bu Mega, ini juga menguji dan sebetulnya kita uji Bu Mega lebih percaya politik pragmatis atau nilai yang diajarkan Bung Karno," ujar Rocky Gerung melansir dari youtube channelnya, Senin (02/01/22).
"Kan itu yang kita mau tahu, mau tetap Soekarno tetap diingat atau PDIP diingat sebagai partai yang tak punya lagi idealisme," tuturnya.
Lebih lanjut Rocky menyarankan agar PDIP lebih baik bersabar dengan mengasuh Puan untuk lima tahun kedepan.
"PDIP bersabar aja, Mbak Puan diasuh dengan baik nanti lima tahun kemudian dimatangkan. Saya membayangkan kesulitan Bu Mega untuk memutuskan mau Puan yang meneruskan cara berpikir Ibu Mega ajaran Soekarno," ungkap Rocky Gerung.
"Megawati musti putuskan mau kemana PDIP mau bermain-main dengan politik pragmatis oportunis atau tetap dalam ide ide marhaenisme, jadi menjelang 50 tahun PDIP akan ada refleksi panjang dan itu bagus sebelum diputuskan apa yang dipilih," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty