Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini disebut tidak merekrut calon legislatif (caleg) berbasis keterkenalan, populer, artis, atau vote getter.
Alasan inilah yang menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago membuat PDIP tampil sebagai partai yang serius mengurus kaderisasi.
"Saya merasa karena PDIP sangat serius mengurus kaderisasi, partai lain, kadang-kadang hanya mempertimbangkan bagaimana lolos ambang batas parlemen. Mereka tidak memedulikan kader yang direkrut menjadi caleg itu, kadang-kadang yang penting terkenal, populis, yang penting artis, yang penting bisa jadi vote getter, yang penting bisa menambah kursi di perlemen,” kata Pangi seperti dilansir dari JPNN.com, Jumat (6/1).
Pangi melihat partai bernomor urut tiga itu sudah selesai dengan urusan seperti hal di atas.
"Artinya, mereka tidak merekrut kader hanya sebatas elektabilitas, tidak sebatas populis, tidak sebatas artis, tidak. Mereka mempertimbangkan tradisi meritokrasi. Mengutamakan, memprioritaskan kader terbaik, walaupun tidak terkenal secara publik. Mereka bisa memberikan jalan bagi kader terbaik mereka," ujarnya.
Menurutnya, PDIP memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024 lain di Indonesia.
"Jadi, partai yang tidak hanya berbasis kepada figur tetapi kekuatan kaderisasi yang berjalan merata hampir di semua daerah," kata Pangi.
Dia mengatakan PDIP banyak memiliki calon legislatif yang berkualitas, sehingga elektabilitas parpolnya cukup baik di semua provinsi di Indonesia.
"Punya banyak caleg bagus, berkualitas, baik itu caleg DPR, DPRD kota atau provinsi, dan mereka hampir punya kursi di setiap provinsi dan kabupaten atau kota. Jadi, ada partai yang kuat di Indonesia Timur saja, ada yang kuat di Barat saja, tetapi PDIP bisa merata kekuatannya, baik dari kualitas caleg, jumlah kursi, maupun perolehan suara partai. Itu keunggulan PDIP," ungkap dia.
Baca Juga: Setuju Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Sinyal Megawati Kena Rayuan Jokowi: PDIP Menang Terus...
Menurut dia, PDIP memiliki pula kantong pemilih loyal seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal itu yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty