Sri Mulyani Sampaikan Indikator Pemulihan Ekonomi Tumbuh Merata

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengatakan indikator pemulihan ekonomi tumbuh secara merata di Indonesia seperti dari sisi permintaan serta investasi. Hal ini disampaikan dalam acara Pertemuan Menteri Keuangan dengan Pemimpin Redaksi Media Massa, Jumat (6/1/2023), di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat.

"Di Indonesia, kita melihat pemulihan memang terjadi secara merata dari sisi permintaanya. Konsumsi tumbuh di atas 5%, investasi bahkan juga sudah tumbuh mendekati 6%. Indikator yang mendukung investasi dari mulai konsumsi listrik, konsumsi semen, kredit perbankan, itu semuanya meningkat sehingga kita tahu bahwa sektor produksi naik," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Hari Ini Sejumlah Menteri Menghadap Jokowi ke Istana, Mulai dari Prabowo Hingga Sri Mulyani, Ada Apa?

Sri Mulyani juga menjabarkan penerimaan pajak juga meningkat, terlihat dari Penerimaan Bagi Hasil (PBH) korporasi tumbuh di atas 70%.

"Pak Suryo dari Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dari PBH korporasi itu tumbuhnya bahkan mencapai lebih dari 70%. Ini adalah suatu kenaikkan yang luar biasa. Memang sebagian adalah komoditas, tapi ngga cuma dari komoditas," ujarnya.

Menkeu pun menjelaskan, selain komoditas, aktivitas permintaan di beberapa daerah yang dilihat dari pertumbuhan ekonomi juga sudah menunjukkan perbaikan.

"Liburan akhir tahun kemarin, Bali sudah macet total di mana-mana. Kalau kita lihat di semua region, dalam hal ini Jawa, jelas pertumbuhannya tinggi di atas 5%. Mungkin, Sumatra yang paling lemah karena masih di bawah 5% tapi sudah di atas 4,7%. Kalimantan juga tumbuh di atas 5%, Sulawesi bahkan di atas 6%. Bali dan Nusa Tenggara sudah tumbuh di atas 5% begitu juga dengan Papua dan Maluku," tambah Sri Mulyani.

Baca Juga: Pemerintah Punya Aturan Baru Pemeriksaan Pabean Bidang Impor, Anak Buah Sri Mulyani Beri Penjelasan

Bendahara negara ini juga menyatakan indikator pemulihan di wilayah Indonesia sudah baik yang dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi.

"Kita lihat cross region semuanya baik dan keliatan indikatornya adalah Pemerintah Daerah. Pendapatan asli daerah, seperti pajak restoran, pajak hotel, serta pajak parkir itu semuanya naik. Naiknya ngga cuma 11%-20%, tapi 60%, ada yang 90%, ada yang 100%. Itu yang menggambarkan bahwa kegiatan masyarakat merata di berbagai daerah," terang Sri Mulyani.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan