Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Jokowi dan Luhut Paling Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan PT GNI, Nicho Silalahi: Bangsa Sendiri Jadi Kambing Hitam!

        Sebut Jokowi dan Luhut Paling Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan PT GNI, Nicho Silalahi: Bangsa Sendiri Jadi Kambing Hitam! Kredit Foto: Twitter/Nicho Silalahi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Nico Silalahi menyebut terjadinya bentrokan antara pekerja lokal dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di PT GNI Morowali Utara adalah tanggung jawab Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

        Sebelumnya, tragedi yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) ini sempat menghebohkan warganet di Twitter. Kerusuhan pun nampak begitu parah dengan adanya dua korban tewas serta kebakaran hebat di fasilitas pabrik.

        Baca Juga: Tak Hadirkan Keadilan Sosial, Luhut dan Jokowi Disalahin Soal Kerusuhan GNI: Bebas Impor Penjajah...

        "Menurut ku @jokowi dan Luhut yang Paling Bertanggung Jawab Atas Terjadinya Tragedi Berdarah Ini, Bertahun Tahun Lalu Rakyat Sudah Mengkritik Tentang Banjirnya TKA China , Tapi Pemerintah Mengeluarkan Berbagai Alasan Agar TKA Terus Masuk, Ia gak sih?," tulis Nicho di Twitter melalui akun @Migran_TV_7777.

        Dia juga membagikan tangkapan layar saat Luhut membeberkan alasan mengapa TKA asal China berseliweran di proyek tambang smelter.

        "Menutupi keburukan Pemerintah maka Bangsa Sendiri Yang Jadi Kambing Hitam, Padahal Akar Masalah Karena Terjadinya Kesenjangan Penghasilan Bagai Langit dan Bumi, Belum Lagi Keselamatan Kerja Yang Menjadi Poin Tuntutan. Sementara Import Pekerja Unskill Terus Menerus Terjadi," tambahnya, melalui akun @Nicho_Silalahi.

        Cuitan itu pun ramai dikomentari netizen. Sebagian besar curiga ada kongkalikong antara pejabat dengan investor asal China.

        Baca Juga: Salahkan Pekerja Indonesia atas Bentrok dengan TKA China, Said Didu Semprot Bupati Morowali Utara: Contoh Nyata Oligarki

        "hrus dpriksa prjanjian spt apa yg trjdi atara ivestasi china di indo.. apkah ad pasal yg mmberikn klonggarn sluas2nya buat pihak investor (china) dlm mndatangkn tnaga krja dri ngaranya sndiri. mulai level top smpai lvel buruh. kalo ad, sptnya ad yg berkhianat," tulis akun @Sade***.

        "betul kakau bukan mrk siapa lagi, dulu sblm rezim skg tdk ada bebas2 import TKA china, import penjajah ke negri sendiri waras apa tidak????," cuap akun @Kopi***.

        "Gagal menghadirkan keadilan sosial bagi rakyat negeri sendiri , bukan hanya dari segi ekonomi tapi harga diri sebagai pemilik negeri ini dipermalukan habis2an," kritik lainnya.

        "Kalo kehadiran TKA itu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat lokal maka mustahil terjadi bentrok…. #UsirTKAChina #UsirTKAChina," ketus lainnya.

        Baca Juga: Wakil Ketua MUI Pertanyakan Kinerja Pemerintah yang Dinilai Kecolongan Soal TKA di PT GNI

        Diberitakan sebelumnya, kerusuhan besar terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu (14/1/2023) malam. Dari rekaman video amatir yang beredar di kalangan jurnalis, kericuhan tersebut terlihat melibatkan tenaga kerja asal China dengan tenaga kerja lokal.

        Sekelempok pekerja asal China tampak menyeret pipa besi mengejar pekerja pribumi dan menghancurkan sejumlah kendaraan. Sejumlah warganet bahkan menyimpulkan para pekerja asal China ini cukup mahir bela diri layaknya tentara.

        Akibat dari kerusuhan itu, sejumlah karyawan Indonesia mengalami luka-luka di dalam perusahan. Kabarnya juga, karyawan perempuan dari Indonesia mendapat kekerasan dari tenaga kerja asing.

        Baca Juga: Banyak Kabar yang Tak Jelas Soal Bentrokan Berdarah di Morowali, PT GNI Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi

        Terlihat pada video berdurasi 20 detik, tampak kerusuhan meluas hingga terjadi aksi pembakaran alat berat crane dan wheel loader. Bentrokan makin memanas, aksi baku lempar kemudian terjadi pada malam hari. Pihak keamanan sampai harus menembakan gas air mata.

        Pada video yang lain, aparat kepolisian yang hendak melerai kerusuhan, dipukul mundur oleh massa yang emosinya sudah memuncak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: