Pembuatan konten di media sosial kini tengah menjadi hal yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Praktisi Sustainable Living & Content Creator Astri Puji Lestari membagikan bahwa dalam produksi konten dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan produksi, para pembuat konten perlu memperhatikan beberapa hal, termasuk detail perencanaan, produksi, pascaunggahan seperti evaluasi dan observasi, serta tujuan konten.
"Kalau teman-teman mikir nge-publish adalah ending, buat aku tidak. Karena setelah publish ini adalah titik di mana teman-teman harus mulai memutar otak, sebenarnya apa yang mau kita sampaikan sudah tepat atau belum dipenetrasikan ke audiens kita," tutur Astri pada sesi Content Creation: Plan, Produce, Publish dalam acara Every U Does Good Heroes Summit 2022 pada Minggu (29/1/2023).
Baca Juga: Tren & Warning Kreasi Konten Digital
Astri menyebutkan bahwa konten memiliki bermacam-macam tujuan, seperti untuk menginspirasi, menghibur, mengedukasi, atau pun mendorong audiens untuk melakukan sesuatu, dan lainnya. "Tapi sebenarnya sebelum kita ngomongin baiknya kita bikin konten kaya gimana? Kita perlu tahu diri kita sebenarnya kaya gimana. Di sini adalah salah satu yang penting untuk kita berkenalan jauh lebih dalam sama diri kita sendiri. Karena di situ kita bisa kenalan intensi kita itu sebenarnya apa. Tujuan kita di sini sebenarnya apa," ujar Astri.
Tambahnya, "Kedua, kita perlu tahu skill yang kita punya. Sebenarnya ketika pada akhirnya menjadi content creator buat aku kita penting banget buat tahu modal skill kita apa di sini dan kita tahu apa yang harus kita pelajari ke depannya. Selanjutnya penting buat tahu value diri sendiri. Nilai-nilai hidup yang kita pegang itu apa. Karena ketika kita punya nilai hidup, itu akan tertuang dalam konten-konten kita. Menurut aku bagaimana kita hidup itu akan memengaruhi bagaimana kehidupan orang lain, makanya value yang baik akan menghasilkan konten yang baik juga. Kita juga perlu tahu kekurangan atau masalah kita apa."
Di era penggunaan media sosial saat ini, konten kolaborasi pun lebih banyak dilakukan. Selain untuk mempermudah pembuatan konten dan memperkaya ide, kolaborasi juga bertujuan untuk menjangkau lebih banyak audiens. Namun, masih banyak content creator merasa bingung terhadap kolaborasi konten, apalagi di tengah perbincangan bahwa konten yang baik adalah yang sesuai dengan keinginan dari konsumen konten.
"Cara berkenalan dengan audiens kita [dalam kolaborasi] kita bisa memakai fitur-fitur yang ada di platform sosial, misal di Instagram, TikTok, dan lainnya untuk bertanya tentang statistik, insight, dan lainnya," ujar Astri.
Dari hal ini, pembuat konten dapat lebih dalam mengenal target audiensnya. Tidak lupa bahwa dalam pembuatan konten juga pembuat konten harus mengenali tipe dari platform sosial yang digunakannya sehingga dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: