Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Pernyataan Muhaimin Iskandar yang Minta Jabatan Gubernur Dihapus, Pengamat: Cuman Guyon Belaka!

        Soal Pernyataan Muhaimin Iskandar yang Minta Jabatan Gubernur Dihapus, Pengamat: Cuman Guyon Belaka! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, wacana menghapus jabatan gubernur atau menghilangkan pilgub langsung yang dilontarkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin hanya guyon belaka.

        Ia juga menambahkan tak ada peningkatan elektabilitas dari Cak Imin dengan melontarkan gagasan yang kontroversial itu. 

        Dia meyakini pernyataan tersebut hanya direspons biasa oleh publik dan tidak membawa implikasi menguatnya elektabilitas Cak Imin sebagai capres maupun cawapres.

        Baca Juga: Bakal Resmikan Sekber, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar Bakal Bertemu 4 Mata, Ada Apa?

        "Efek dari isu ini enggak kuat, kurang menarik. Praktis tak ada efek elektoral," ujarnya seperti dilansir dari Akurat.co, Minggu (5/2/2023).

        Menurut Ray, wacana Cak Imin menghapus jabatan gubernur hanya mentok pada level diskursus yang dalam hitungan hari bakal berlalu begitu saja. 

        Artinya, posisi tawar PKB yang berkoalisi dengan Gerindra tak mengalami perubahan.

        Gerindra-PKB membangun kerja sama politik dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang kini telah memiliki kantor sekretariat bersama.

        Koalisi ini belum mendeklarasikan capres-cawapres yang bakal diusung  pada Pilpres 2024. Sementara dalam sejumlah hasil survei elektabilitas Imin tak pernah tembus tiga besar capres terkuat atau kalah jauh dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

        Ray menilai, dalam perjalanannya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya pasti melakukan evaluasi menyeluruh terkait pencapresan.

         Dalam hal ini, sulit membayangkan elektabilitas Imin bisa menguat atau minimal mengimbangi Prabowo Subianto.

        Selain itu, Ray menilai, seluruh konstelasi politik yang terbangun sekarang ini sejatinya masih rentan. 

        Baca Juga: Gerindra dan PKB Sebentar Lagi Pecah Kongsi, Muhaimin Iskandar Bakal Lirik KIB

        Konfigurasi bisa berubah pada menit-menit akhir, sehingga terbentuknya Sekber Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bukan jaminan Gerindra-PKB solid.

        "Tidak ada jaminan koalisi ini bertahan, pada last minute bisa bubar. Elektabilitas (Imin) belum naik, dan nampak Prabowo masih setengah hati," kata Ray.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: