Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bambang Soesatyo Apresiasi Kiprah Politik Yusril Ihza Mahendra

        Bambang Soesatyo Apresiasi Kiprah Politik Yusril Ihza Mahendra Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi perjalanan hidup Yusril Ihza Mahendra yang memasuki usia 67 tahun. Selama perjalanan kariernya, kata Bamsoet, Yusril telah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa, khususnya dalam perkembangan hukum tata negara.

        "Mengawali perjalanan kariernya di Istana Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie, Prof. Yusril kemudian menjadi bagian penting dalam perjalanan politik bangsa. Pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia ke-22 pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-22 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, serta Menteri Sekretaris Negara ke-13 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Senin (6/2/2023).

        Baca Juga: Habis Dapat Restu Jokowi, Yusril Tiba-tiba Dukung Kubu Megawati Soal Sistem Proporsional Tertutup

        Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, Yusril juga menjadi bagian penting dalam perjalanan reformasi Indonesia. Salah satunya dengan menjadi inisiator pendiri Partai Bulan Bintang (PBB).

        Sebagai partai Islam yang mengambil inspirasi dari Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Yusril, kata Bamsoet, memelopori amandemen konstitusi pascareformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi ketika itu.

        "Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2 persen dan meraih 13 kursi DPR RI. Prof. Yusril sebagai Ketua Umum PBB sempat menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang melengkapi syarat administratif pascareformasi," kata Bamsoet.

        "Namun demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, beliau dengan lapang dada mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada KH Abdurrahman Wahid juga sebagai pelunasan hutang Masyumi kepada NU pada masa lampau," tambahnya.

        Baca Juga: Bamsoet Setuju dengan Usulan Muhaimin Iskandar Soal Hapus Jabatan Gubernur: Lebih Bagus Dipilih Saja oleh Pemerintah Pusat!

        Dia menerangkan, Yusril juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ia juga pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta.

        "Beliau juga memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mengesahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York. Yusril juga pernah menjadi Presiden dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India," pungkas Bamsoet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: