Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ma'ruf Amin: NU Tidak Pernah Mencalonkan Kader Menjadi Capres dan Cawapres

        Ma'ruf Amin: NU Tidak Pernah Mencalonkan Kader Menjadi Capres dan Cawapres Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Tapanuli Tengah -

        Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan Nahdlatul ulama (NU) tidak pernah mencalonkan seseorang untuk merepresentasikan NU dalam pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

        Hal ini menanggapi pencalonan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Khofifah Indar Parawansa dalam pesta demokrasi 2024 yang akan datang. Keduanya diketahui merupakan kader NU.

        Baca Juga: Berdiri Bersama Buruh dan Petani, Kiai NU Minta Jokowi Tak Revisi PP 109/2012

        "Iya NU itu kan tidak pernah mencalonkan seseorang untuk merepresentasikan NU," kata Wapres dalam keterangan persnya usai Penanaman Bibit Kamper dan Pohon Rempah di Masjid Raya Barus, Jl. Ahmad Yani Kampung Solok, Barus, Sumatra Utara (Sumut), Rabu (15/2/2023).

        Wapres mencontohkan, seperti dirinya yang merupakan kader NU, menjadi wakil Presiden Joko Widodo akan berkiprah sesuai dengan visi misi yang diamanatkan.

        "Biasanya NU itu kalau diminta orang NU, seperti saya misalnya, diminta menjadi wakil presiden Pak Jokowi itu kita berbakti berkiprah sesuai dengan visi yang kita emban," ucap Wapres.

        Dia menegaskan, pencalonan capres dan cawapres merupakan hak prerogratif dari partai dan gabungan partai. Hal ini masih akan berkembang sampai nanti tahun 2024.

        Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Indonesia Butuh Sosok Manusia Bola

        Dalam hal ini, jelas Wapres, tidak terkecuali dengan kader NU, jika ke depan memang ada yang layak untuk menjadi pemimpin dirinya tidak bisa membatasi.

        "NU memang tidak pernah mengatakan, ini usul untuk jadi presiden wakil presiden tidak ya, tapi kalau ada yang dipilih dan itu wajar layak, ya silakan. Saya kira itu di NU begitu," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: