Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Permintaan Menggunung, Stok Menipis, Anggota NATO Ini Berani Bilang Tidak ke Ukraina

        Permintaan Menggunung, Stok Menipis, Anggota NATO Ini Berani Bilang Tidak ke Ukraina Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Yunani tidak dapat menyumbangkan sistem rudal anti-rudal S-300 buatan Rusia kepada Ukraina, Menteri Pertahanan Nikolaos Panagiotopoulos mengatakan pada hari Rabu.

        "Untuk waktu yang lama, Yunani telah diminta untuk menyumbangkan S-300, tetapi kami telah mengatakan bahwa kami tidak dapat memenuhi permintaan ini karena... kami tidak dapat melemahkan pertahanan kami," kata Panagiotopoulos kepada lembaga penyiaran ERT.

        Baca Juga: Kasihan! Ukraina Enggak Bakal Terima Jet Tempur, Inggris Kasih Tahu Alasannya

        Menteri tersebut menambahkan bahwa Yunani sedang "melihat berbagai kemungkinan" untuk membantu Kiev. 

        Berita ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Athena pada hari Selasa, di mana ia berterima kasih kepada negara itu atas "dukungan yang tak tergoyahkan" terhadap Ukraina.

        Pada bulan Desember, Panagiotopoulos mengatakan bahwa Yunani berpotensi mentransfer S-300 ke Ukraina jika Washington menggantinya dengan sistem rudal MIM-104 Patriot. Menteri tersebut kemudian mengungkapkan bahwa Athena belum menerima proposal resmi dari Washington mengenai masalah ini.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan pada saat itu bahwa Moskow akan melihat transfer S-300 sebagai "tindakan permusuhan secara terbuka." Dia mengatakan bahwa perjanjian bilateral melarang Athena untuk memberikan senjata yang dipasok Rusia kepada siapa pun tanpa persetujuan Moskow.

        Moskow bersikukuh bahwa senjata asing tidak akan mengubah arah konflik Ukraina dan akan diperlakukan sebagai target yang sah oleh pasukan Rusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: