Risiko Kanker di Pangkalan Rudal Balistik Antarbenua Jadi Perhatian Serius Amerika
Angkatan Udara Amerika Serikat telah meluncurkan penyelidikan risiko kanker bagi anggota militer di instalasi rudal balistik antarbenua (ICBM) negara itu.
Mereka meresmikan dan memperluas penyelidikan yang didorong oleh laporan bulan lalu tentang kasus limfoma di antara para prajurit rudal yang pernah bekerja di pangkalan Montana.
Baca Juga: Gegara Nord Stream, Jurnalis Investigasi Kuak Sejarah Tersembunyi Operasi Rahasia Amerika-Norwegia
Jenderal Thomas Bussiere, komandan pasukan ICBM AS, menyetujui studi komprehensif tentang risiko kanker di pangkalan rudal di Montana, Wyoming, dan North Dakota, demikian diumumkan Angkatan Udara pada Rabu (22/2/2023).
Seorang perwira Angkatan Antariksa AS dilaporkan mengungkapkan bulan lalu bahwa 36 prajurit rudal yang telah ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana sejak 25 tahun yang lalu telah didiagnosis menderita kanker, termasuk sepuluh kasus limfoma non-Hodgkin (NHL).
"Komando Serangan Global Angkatan Udara dan Angkatan Udara kami mengambil tanggung jawab untuk melindungi para penerbang dan pengawak (Angkatan Luar Angkasa) dengan sangat serius, dan keselamatan serta kesehatan mereka terus menjadi prioritas saya," ungkap Bussiere dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga terus berkomitmen untuk tetap transparan selama proses ini dan kami berjanji untuk terus mempertahankan dialog terbuka dengan anggota, keluarga mereka, dan pemangku kepentingan selama proses ini," tuturnya.
Senator AS Jon Tester, seorang Demokrat dari Montana, mengatakan bahwa kasus NHL di antara mantan penerbang tampaknya jauh lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Dia mencatat bahwa hanya sekitar 400 penerbang yang bekerja di 150 silo rudal Minuteman III milik Malmstrom.
NHL dianggap sebagai kanker langka di AS, dengan rata-rata hanya 19 kasus baru yang didiagnosis setiap tahun per 100.000 orang. Para mantan penerbang berada di bawah usia rata-rata diagnosis yaitu 67 tahun, tambahnya.
Para penerbang rudal dapat terpapar berbagai macam racun dan bahan kimia, seperti radon, asbes, timbal, dan bifenil poliklorinasi. Masalah kesehatan sudah ada jauh sebelum era Minuteman.
Baca Juga: Reaksi Kemarahan Joe Biden Tahu Vladimir Putin Bikin Perjanjian Amerika-Rusia Jadi Begini
Military.com mencatat bahwa dari tahun 1975 hingga 1979, terdapat 125 kebocoran propelan dari rudal Titan II di pangkalan di California, Arizona, Arkansas, dan Kansas. Salah satu kebocoran tersebut menewaskan dua penerbang dan memaksa evakuasi sebuah kota kecil di Kansas.
Air Force Medical Service (AFMS) mengatakan bahwa sebuah investigasi terhadap masalah kanker di Malmstrom pada tahun 2001 tidak menemukan adanya peningkatan angka NHL di antara para penerbang rudal.
"Namun, kami mengakui bahwa waktu telah berlalu," kata AFMS, seraya menambahkan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memeriksa kembali kemungkinan risiko kesehatan terhadap anggota militer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: