Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parpol dengan Elektabilitas Terbesar Ketiga di Indonesia, Pengamat: Golkar Harus Punya Capres atau Cawapres

        Parpol dengan Elektabilitas Terbesar Ketiga di Indonesia, Pengamat: Golkar Harus Punya Capres atau Cawapres Kredit Foto: Antara/Andri Saputra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Golkar sejak awal mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. "KIB ini kan ada 3 partai. Golkar sudah jelas akan mengusung Airlangga Hartarto sesuai mandat Munas Golkar," tegas Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya, Selasa (28/2).

        Ari Nurcahyo menilai Golkar memang sepatutnya berkeras untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Sebab, Golkar sebagai partai besar yang menempati papan atas.

        Baca Juga: Soal Elektabilitas, Airlangga Keok dengan Anak Buahnya Sendiri di Golkar

        "Karena posisi 3 besar, Golkar harus punya capres atau cawapres. Karena PDIP sudah pasti akan mencalonkan, Gerindra sudah (mencalonkan) Prabowo. Golkar sebagai partai urutan nomor tiga kok kalah dengan partai urutan bawahnya," ujar Ari di Jakarta, Selasa (28/2).

        Menurut Ari, Golkar mempunyai tanggung jawab politik sebagai partai besar papan atas untuk mencalonkan kadernya di Pilpres 2024. "Golkar menduduki peringkat 3 dalam berbagai survei. Golkar mempunyai kepercayaan diri dan peluang politik untuk segera mendefinisikan calon dari Golkar untuk didiskusikan dengan KIB," kata Ari.

        Menurut Ari, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun Golkar bersama PAN dan PPP juga patut segera mendeklarasikan capres dan cawapres untuk memperjelas posisinya.

        "Pasti sudah dua yang siap maju, tinggal bagaimana PDIP. Makanya, posisi KIB harus diperjelas dengan pencapresan," kata Ari.

        Golkar juga dinilai harus menjadi motor dalam koalisinya, mengingat tanggung jawab politik sebagai partai besar. "Karena kalau partai 3 besar kalau hanya follower saja di koalisi apapun, itu mohon maaf, kegagahan politik Golkar dipertanyakan, harga diri politiknya (dipertanyakan)," pungkasnya.

        Pantas Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan Airlangga memang sudah pantas diusung Golkar. "Saya setuju dengan pendapat Pak Tantowi, sebaiknya Ketum Golkar maju sebagai capres. Ini kan dalam  rangka coattail effect," tegas Lili Romli, Selasa (28/2).

        Apalagi, Ketum Airlangga memiliki pengalaman sebagai negarawan maupun politisi dan ekonom. "Betul, beliau banyak pengalamannya termasuk yang sekarang sebagai Menko Perekonomian," kata Lili.

        Baca Juga: Dukungan Jokowi Bisa Bikin Prabowo Subianto Girang, Pengamat: Dukungan Presiden Mengakibatkan...

        Namun, berdasarkan survei Litbang Kompas terkini, justru elektabilitas Ridwan Kamil, anggota baru Golkar yang menanjak. Menurut Lili, itu bisa saja. "Jika Ketum Golkar tidak maju, bisa kandidat lain dari internal Golkar, misalnya Kang Ridwan Kamil. Hasil survei untuk RK relatif bagus," ungkap  Lili.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: