PT Trisula International Tbk (TRIS) mengincar peningkatan penjualan ekspor menyusul prediksi akan adanya perbaikan ekonomi global. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuan ekonomi dunia berpotensi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,3%, berkat penghapusan kebijakan pengetatan atau zero covid policy di China.
Dibukanya kembali mobilitas dan dicabutnya zero covid policy, memiliki dampak yang besar berupa meningkatnya permintaan barang dan jasa dari China. Menyusul Tiongkok, keputusan Jepang untuk juga membuka diri pasca penurunan status pandemi Covid-19 menjadi tambahan berita positif bagi TRIS, mengingat Jepang adalah salah satu negara tujuan ekspor produk Trisula.
"Keputusan dua raksasa ekonomi dunia, Jepang dan China untuk membuka diri pasca penurunan status pandemi Covid-19 secara tidak langsung akan membantu pertumbuhan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor TRIS,"Kata Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan di Jakarta, kemarin.
TRIS pun berharap, permintaan ekspor dari negara-negara pelanggan TRIS di pasar internasional seperti Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Singapore dan Jepang akan meningkat.
“Jepang dan China adalah dua raksasa ekonomi dunia, yang setiap pergerakaannya akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi global. Melihat kedua raksasa ekonomi dunia tersebut telah mulai membuka diri pasca penurunan status pandemi, tumbuh harapan akan peningkatan kegiatan ekonomi dunia yang akan berdampak positif terhadap permintaan ekspor Perseroan,” tegasnya.
Permintaan pasar ekspor sendiri menurut Widjaya terus meningkat sejak awal tahun 2022. Hal ini seiring kembali normalnya logistik dan rantai pasok pasca pandemi di beberapa negara selain China dan Jepang.
"Kami meyakini proyeksi bahwa penjualan dan laba bersih pada tahun 2023 termasuk permintaan pasar ekspor dapat meningkat dibandingkan dengan tahun 2022,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: