Anies Baswedan Dituding Bakal Jadikan Indonesia Negara Khilafah, Pemuda Katolik Pasang Badan: Saya 5 Tahun di Jakarta Tetap ke Gereja!
Saat Anies Baswedan keluar sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, tudingan bahwa Jakarta bakal jadi Suriah berseliweran datang dari kubu lawan. Kini saat Anies dalam usahanya maju di Kontestasi Pilpres 2024, tudingan sejenis kembali digaungkan dengan menyebut Indonesia bakal jadi Suriah dan Khilafah jika Anies jadi Presiden.
Membantah hal tersebut, salah seorang pemuda Katolik yang juga pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji ragu Anies bakal jadikan Indonesia seperti Suriah dengan bersandar bagaimana rekam jejak Anies di DKI Jakarta.
“Isunya itu pokoknya kalau Pak Anies Baswedan jadi Presiden, Indonesia akan jadi Suriah, bakal jadi negara Khilafah, jadi negara islam,” ujar Indra melalui kanal Youtube Cerita Orang Dalam, dikutip Kamis (2/3/23).
“Saya 5 tahun tinggal di Jakarta tetap saja ke Gereja, tetap beribadah, tidak ada yang memaksa saya pindah agama,” tegasnya.
Alih-alih mendapat situasi mencekam sebagaimana yang sengaja dimainkan oleh para pembenci Anies Baswedan, Indra justru merasa kehidupan di Jakarta sebagaimana dirinya yang merupakan minoritas mendapat kehidupan yang rukun.
Kerukunan hidup beragama di era Anies Baswedan menurut Indra bukan hanya sekadar klaim blaka, tetapi berdasarkan Riset yang dilakukan oleh Nanyang Technological University (NTU).
“Justru kerhidupannya rukun, nyaman, kohesivitasnya tinggi, dan itu ada riset akademis yang dibuat oleh NTU, artinya bukan asal ngomong tapi secara akademis sudah dibuktikan kondisi seperti itu,” jelasnya.
Karenanya, Indra merasa apa yang digambarkan di media sosial oleh kubu pembenci Anies sama sekali berbeda dengan apa yang seharusnya atau yang sebenarnya terjadi di Jakarta.
“Jadi faktanya dengan apa yang dihembuskan itu satu hal yang sangat berbeda,” ujarnya.
“Sepertinya memang dihembuskan ketakutan, nanti akan dijadikan negara islam dan pancasila akan diganti, saya juga nggak tahu kenapa arahnya ke Pak Anies. Boro-boro ganti Pancasila, ngadain Formula E saja susah banget mau ganti Pancasila lagi, itu semua hanya rekayasa yang menuurt saya ilmu yang ratusan tahun dipakai di Indonesia berhasil namanya devide et impera,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: