Pewaris Tunggal Agenda Politik NU, Pedenya Cak Imin Jadi Penerus Jokowi: Dosa dan Haram Jika Saya...
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengklaim bahwa partainya adalah anak kandung dari perjuangan politik Nahdlatul Ulama (NU). Dia menegaskan, meski terdapat beberapa partai yang mengklaim sebagai partai NU, PKB tetap menjadi pewaris tunggal agenda politik NU.
"Pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB. Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah perwaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu, PKB," tegas Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/3/23).
Baca Juga: Formula E hingga Sirkuit Jalanan, Circlenya Jokowi Macam Curi Visinya Anies Baswedan!
Cak Imin menyebut, hal tersebut menjadi salah satu modal besar baginya untuk melangkah sebagai capres di Pilpres 2024 nanti. Selain itu, Cak Imin juga menyebut PKB sebagai partai politik yang memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran hingga doktrin-doktrin NU.
"Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya," tuturnya.
Dengan dua modal tersebut, Cak Imin menilai cukup bagi PKB untuk memimpin bangsa Indonesia. Dia juga menegaskan, kader PKB mesti percaya diri dengan hal tersebut.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," urainya.
Oleh sebab itu, Cak Imin mengaku siap untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Dia mengaku, haram baginya jika tidak percaya diri dalam kontestasi tersebut.
"Dosa dan haram kalau saya enggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar