Miliki Julukan Antitesis Jokowi, Anies Baswedan Terlihat Malu-malu Mengakui Kehebatan Elite Megawati
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Andri Arianto menyoroti manuver terbaru dari Anies Baswedan.
Dirinya tertarik akan bagaimana mantan menteri pendidikan tersebut mengunjungi Tunjungan Romansa hingga Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Surabaya.
Baca Juga: Klaim Surabaya Maju Lewat Kader PDIP, Hasto Sentil Soal Kunjungan Anies Baswedan: Dia Akan Sadar...
Menurutnya, hal tersebut memiliki makna simbolik yang begitu besar dan sangat mengejutkan.
Yakni Anies Baswedan mencoba menunjukkan pengakuannya terhadap kinerja dari elite politikus PDI Perjuangan.
Bagaimana tidak, kedua tempat tersebut merupakan hasil transformasi yang digarap Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi.
“Dari sisi politik, kita bisa memaknai Anies ingin menyampaikan pesan tentang ekonomi kerakyatan dengan berkunjung ke SWK dan kekuatan ekonomi kaum muda dengan mengunjungi Tunjungan Romansa,” ujar Andri tertulis, Minggu (19/3).
Selain itu, lanjut Andri, publik juga bisa mempersepsikan hal itu sebagai bukti pengakuan Anies terhadap kerja PDIP lantaran SWK dan Tunjungan Romansa kuga hasil kerja kader PDIP.
Anies dikenal sebagai politikus yang kerap mengirimkan pesan-pesan simbolik, mulai dari unggahan buku tentang demokrasi, memakai kaus dengan tulisan tertentu, hingga akrab bersama Habib Rizieq.
Hal tersebut sama dengan pilihan Anies mengunjungi Surabaya, di mana tempat-tempat yang sukses ditransformasi para kader PDIP.
Baca Juga: WNI di Luar Negeri Ternyata Banyak yang Dukung Anies Baswedan, Alasannya di Luar Dugaan…
“Saya tidak tahu ini disengaja atau kesalahan setting tempat dari tim sukses Anies, tetapi kunjungannya dimaknai publik sebagai pengakuan bahwa kader PDIP sukses menjalankan pembangunan berbasis kerakyatan di Surabaya,” katanya.
Menurut dia, dengan mengunjungi SWK, Anies mengirim pesan pentingnya pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dengan cangkrukan di Tunjungan, Anies mengirim pesan bagaimana kota ditata dengan baik untuk kemajuan UMKM.
Semuanya secara faktual kita bisa melihat itu berhasil di SWK dan Tunjungan Romansa, yang didesain kader PDIP.
“Anies kan mengusung tema perubahan, di sini pesan simboliknya agak rancu karena dia mengunjungi tempat success story kader PDIP yang ingin dilawan,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar