Resmi Sudah Warga di Semarang Dilarang Bagi-Bagi Takjil, Disindir Anak Buah Cak Imin: Umat Islam Tidak Punya Kuasa Politik yang Besar
Warga di Semarang, Jawa Tengah dilarang melakukan pembagian takjil di jalanan.
Hal itupun secara resmi telah diatur dalam peraturan wali kota Semarang. Aturan ini dikeluarkan untuk meminimalisir kemacetan.
Untuk itu, Pemkot menyediakan titik-titik strategis untuk pembagian takjil.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Luqman Hakim menyindir pemerintah melalui unggahannya di Twitter.
Baca Juga: PKB Kemungkinan Lepas dari Gerindra, Merapat ke Banteng
Dia mengaitkannya dengan kebijakan maskapai Garuda Indonesia yang melarang pramugari menggunakan jilbab saat bertugas.
Kemudian soal pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyindir ibu-ibu sibuk pengajian tapi mengabaikan anaknya.
“Pramugari Garuda dilarang berjilbab, ibu-ibu dilarang pengajian dan bagi-bagi Takjil buka puasa juga dilarang,” ucapnya dalam unggahannya, Rabu, (22/3/2023).
Menurutnya, kebijakan yang cenderung mendiskriminasi umat Islam tidak terlepas dari kekuasaan politik.
“Ini terjadi karena umat Islam tidak punya kuasa politik yang besar. PKB hanya 58 dari 575 kursi DPR,” tuturnya.
Dia menekankan, kekuatan politik umat Islam melalui PKB harus dominan dalam Pemilu 2024.
“Pemilu 24 harus menjadi moment umat Islam bikin kekuatan politik dominan melalui PKB,” tandas anak buah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, setelah Pemkot mengeluarkan perwali, maka selanjutnya pihaknya akan menyiapkan titik-titik strategis.
”Sudah ada perwalnya tidak ada pembagian makanan di pinggir-pinggir jalan,” ujar Ita-sapaannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: