Kode Airlangga Hartarto Soal Adanya Koalisi Besar, KIB Fix Gabung Koalisi Perubahan?
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, tidak mempersoalkan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang menyebut adanya kemungkinan terbentuknya koalisi besar jelang Pemilu 2024 nanti.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut adanya koalisi besar saat menghadiri acara buka puasa bersama di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023) lalu. Dia mengatakan, dengan terbentuknya koalisi besar, akan sangat menguntungkan bagi Indonesia.
"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia," ujar Airlangga di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Lebih lanjut Yandri mengatakan, masih cukup waktu untuk duduk bersama dalam menyamakan kesepakatan. Dia mengatakan, kesepakatan tersebut dilakukan untuk membagi-bagi tugas dan kursi.
"Ya, makanya nanti kan sebelum mencapai kesepakatan itu pasti ada duduk bersama kan. Kenapa membentuk koalisi seperti ini, mendapatkan tugas apa, kemudian siapa mendapatkan kursi yang mana, itu kan mesti disepakati," kata Yandri saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Oleh sebab itu, Yandri menilai untung-rugi masih sangat normatif untuk disimpulkan lebih awal. Oleh sebab itu, seandainya terbuka kemungkinan terbentuknya koalisi besar, PAN akan duduk bersama partai politik lainnya.
"Artinya kalau mencabut titik temu, insyaallah kan ikut menentukan keputusan itu dan kalau sudah menentukan keputusan, ikut menentukan keputusan dan mencapai kesepakatan. Ya, PAN artinya akan mengawal kesepakatan itu sampai ke KPU Pusat," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa KIB membuka komunikasi dengan partai politik lainnya. Dalam hal ini, Yandri juga mengaku tidak tertutup dengan kemungkinan adanya perubahan seandainya ditemukan titik temu.
"(KIB) terbuka untuk ada perubahan bilamana pembicaraan itu menemui titik temu, ada kesepakatan-kesepakatan yang bisa dijadikan komitmen untuk dibawa ke KPU Pusat. Artinya, menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres ini kalau menurut PAN semuanya masih bisa terjadi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty