Medan Perang Seperti Inilah yang Bakal Terbentuk di Masjid Al-Aqsa Jika Palestina...
Otoritas Palestina (PA) pada Minggu (9/4/2023) memperingatkan bahwa provokasi dan serangan Israel akan dapat mengubah kompleks Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur menjadi seperti medan perang.
Kekerasan terus meningkat di seluruh wilayah pendudukan Palestina setelah polisi Israel pada pekan lalu secara paksa mengusir para jemaah dari kompleks Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Catat! Pemicu Ini yang Membuat Pasukan Israel Menyerang Muslim Palestina di Masjid Al-Aqsa
Serangan Israel itu memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon. Kemudian, dibalas Israel dengan serangan udara dan artileri.
"Serangan rutin terhadap tempat-tempat suci dan para jemaah selama bulan suci Ramadhan adalah tindakan terkutuk dan tidak dapat diterima, yang akan membakar wilayah itu dan menyeretnya ke dalam jurang yang dalam," kata juru bicara PA Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan, mengutip Anadolu, Senin (10/4/2023).
Abu Rudeineh menilai Israel bertanggung jawab penuh atas segala kemungkinan situasi yang memburuk di wilayah pendudukan itu.
"Pendudukan Israel mencoba untuk melawan keinginan rakyat kami, tetapi ini tidak akan mematahkan semangat mereka. Rakyat kami akan tetap teguh, mempertahankan tanah dan kesucian mereka, apa pun konsekuensinya," kata Abu Rudeineh.
"Yerusalem, dengan situs-situs sucinya, adalah ibu kota tetap Negara Palestina. Semua tindakan Israel dan dukungan AS tidak akan mencapai keamanan dan stabilitas," kata dia menegaskan.
Pada Ahad, lebih dari 900 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Al Aqsa di Yerusalem Timur di tengah pengetatan keamanan Israel, menurut Departemen Wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania. Bagi Muslim, Al Aqsa merupakan salah satu situs tersuci di dunia, sedangkan orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount, situs dua kuil Yahudi kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada1980 yang hingga kini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: