Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IBC Targetkan 15 Ribu Kendaraan Listrik Akan Beroperasi di Indonesia Tahun Ini

        IBC Targetkan 15 Ribu Kendaraan Listrik Akan Beroperasi di Indonesia Tahun Ini Kredit Foto: Antara/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Laily Rachev
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengatakan, guna menciptakan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia, perusahaan telah menyiapkan beberapa target yang akan dicapai. 

        Toto menyebut, untuk di tahun 2023 sendiri perusahaan akan berfokus untuk meningkatkan kualitas dan juga jumlah EV, khususnya roda dua. 

        "Meningkatkan penjualan total 6 ribu menjadi 15 ribu unit, setalah itu konsentrasi ke energy storage ini menjadi target utama 2023," ujar Toto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (12/4/2023).

        Baca Juga: Komponen Mineral Lengkap, MIND ID Dorong Terciptanya Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

        Sedangkan untuk tahun 2024 ditargetkan akan ada baterai EV pertama di Indonesia yang akan diproduksi di Karawang, Jawa Barat dan daur ulang EV akan siap pada akhir 2025.

        "2025 produksi nikel HPAL dan refining ini sudah menjadi precusor dan material yang siap diolah baterai nikel made in Indonesia," ujarnya. 

        Lanjutnya, untuk 2026 ditargetkan battery cell dari hukum bisa diproduksi pertama kali di Indonesia yang merupakan time line signifikan dan pada tahun 2030 penguasaan teknologi baterai harus dipegang.

        Maka dari itu, untuk dapat mandiri, penting hukumnya untuk menguasai teknologi dari hulu hingga ke hilir.

        Selain itu, dukungan pengembangan infrastruktur. Dengan begitu, basis dan jumlah orang yang memakai motor EV dan mobil EV dan baterai EV meningkat signifikan, terjadilah hiliriasasi dan transisi energi.

        "Berdasarkan Perpres 55 dan Permen ESDM 1 Tahun 2023, infrastruktur untuk membangun jaringan EV itu diserahkan pada PLN karena return-nya mungkin belum sebaik agar transisi ini tidak terkendala," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: