Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Gejala Varian Arcturus Harap ke Puskesmas

        Warga Gejala Varian Arcturus Harap ke Puskesmas Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 varian arcturus mulai dari batuk hingga muntah diminta segera memeriksa diri ke puskesmas kecamatan terdekat. Dorongan ini datang dari Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama.

        “Masyarakat yang memiliki gejala Covid-19  seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sulit mencium bau, demam, mual dan muntah tolong segera ke memeriksakan ke puskesmas kecamatan terdekat,” harap Ngabila.

        Adapun layanan PCR di Puskesmas DKI Jakarta gratis. Warga dapat PCR saat jam kerja terutama untuk orang yang memiliki gejala Covid-19  ataupun kontak erat kasus positif.“Ini untuk warga ber-KTP atau domisili DKI Jakarta atau yang beraktivitas rutin di Jakarta baik bersekolah atau bekerja. Silakan datang ke Puskesmas terdekat,” ujar Ngabila.

        Untuk layanan antigen dapat diperoleh gratis 24 jam di puskesmas kecamatan DKI Jakarta. Ngabila juga memastikan bahwa Dinkes DKI Jakarta akan terus memperkuat genome sequencing untuk semua kasus positif yang ditemukan di Jakarta dari laboratorium kesehatan Masyarakat (labkesmas) dan swasta.

        “Apa pun variannya, setiap yang bergejala diharapkan tetap bekerja sama untuk perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi,” harap dia. Dia mengingatkan mencegah sakit tetap lebih baik daripada mengobati. Caranya, dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit.

        Sebab, kasus meningkat yang ditemukan di puskesmas (komunitas), level penularan utama berada di keluarga. Lebih lanjut, Ngabila juga menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan kesehatan pasien kedua yang terkena varian XBB.1.16 atau arcturus itu mengalami pneumonia.

        “Pasien kedua arcturus di Jakarta  mengalami batuk kencang dan radang paru atau pneumonia,” ujar Ngabila. Dari data di India, varian arcturus yang masih merupakan turunan Omicron itu memiliki gejala baru yang berbeda dari varian lainnya, misalnya mata merah dan peningkatan kotoran di mata.

        “Saat ini kedua pasien arcturus di Jakarta tidak mengalami mata merah. Tapi, ada beberapa pasien Covid -19  yang dirawat di RS mengalami gejala mata merah. Mereka sedang kami periksa genome sequencing,” jelas Ngabila.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: