Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal KKB yang Masih Sandera Pilot Susi Air, Rocky Gerung: Ini Bisa Mengulang Kembali Tragedi Timor Timur!

        Soal KKB yang Masih Sandera Pilot Susi Air, Rocky Gerung: Ini Bisa Mengulang Kembali Tragedi Timor Timur! Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Situasi di Nduga, Papua Pegunungan tengah membara. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi diduga menjadi siaga tempur imbas penyerangan brutal kelompok kriminal bersenjata (KKB) d terhadap satuan tugas penyelamat pilot Susi Air, Philip Mark Marthens masih dinyatakan hilang.

        Peningkatan status operasi ini membuat Rocky Gerung khawatir situasi Papua akan mengulang kembali tragedi Timor Timur di masa lalu.

        "Dulu juga kita anggap (tragedi) Timor Timur itu enggak akan terjadi, tapi publik internasional terutama Amerika Serikat menganggap bahwa jatuhnya Timor Timur berarti bangkitnya gerakan kiri (komunis) Fretilin. Hal yang sama bisa saja berlangsung di dalam Papua dan Papua masih punya inspirasi tentang Timor Timur," ungkap Rocky Gerung dalam kanal Youtube-nya, dilansir Kamis (20/4/2023).

        Baca Juga: Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rocky Gerung: Enggak Ada Gunanya untuk Rakyat!

        Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa intelektual-intelektual muda Papua yang saat ini sedang berkuliah di London, Cambridge, atau New York masih mempunyai kenangan dan mungkin mencoba mengulang kembali upaya referendum yang terjadi di Timor Timur.

        Jika hal ini terjadi, bisa saja negara-negara lain akan mulai mengakui kedaulatan Papua, misalnya seperti Amerika Serikat, Australia, atau bahkan negara-negara Afrika yang sejak awal bersimpati dengan Bumi Cendrawasih karena kesamaan ras dan etnisitas yang dimiliki.

        Rocky juga menyoroti langkah Jokowi yang tidak signifikan dalam mendorong resolusi konflik yang ada di Papua. 

        Ia juga mengkritik lembaga-lembaga survei yang seolah menyajikan data palsu mengenai popularitas Jokowi di Papua.

        "Itu juga terlalu banyak upacara untuk memuliakan Pak Jokowi di Papua. Terakhir saya baca survei, mungkin dua atau tiga hari yang lalu, bahwa penerimaan orang Papua terhadap Pak Jokowi itu mencapai 82 persen," ujarnya.

        Baca Juga: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Lunasi Utang ke China, Rocky Gerung Ungkap Kereta Cepat Hanya Ambisi Pemerintahan Jokowi Semata

        Menurutnya, data-data tersebut hanya sebagai dalih untuk menceritakan kepada masyarakat luas bahwa Jokowi mampu mengatasi isu Papua dengan damai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: