Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak sebesar 613,7 ribu barel minyak per hari (BOPD) di kuartal I-2023.
“Tetapi jika dibandingkan dengan tahun lalu, ini lebih baik karena pada tahun lalu di kuartal yang sama realisasi lifting sebesar 611,7 BOPD,” Kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta, kemarin.
Kemudian dari sisi salur gas, Dwi mengatakan realisasinya pada kuartal pertama tahun ini sebesar 5.399 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari target 6.160 MMSCFD. Dari sisi pencapaian, salur gas itu mencapai 87,6%. Namun, apabila dibandingkan di 2022, penyalurannya lebih baik yakni 1,5% di atas pencapaian pada tahun tersebut.
Sementara untuk realisasi investasi hingga kuartal 1-2023 mencapai US$ 2,63 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 2,1 miliar.
“Kinerja positif ini saya harapkan dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2023 sehubungan dengan harga minyak yang relatif masih tinggi sehingga akan memacu pelaksanaan program kerja hulu migas,”Kata Dwi.
Dwi menambahkan bahwa saat ini potensi krisis yang masih tinggi. Hal ini disebabkan situasi geopolitik yang masih memanas dengan perang Rusia-Ukraina yang belum jelas kapan berakhir serta potensi konflik lainnya.
“ Kisis keuangan akibat bangkrutnya lembaga keuangan seperti SVB, Credit Suisse dan lainnya turut memberikan ketidakpastian situasi perekonomian global. Hal ini menyebabkan harga energi dunia masih relatif tinggi,”pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar