WE Online, Padang - Dinas ESDM Sumbar meminta aparat terkait di kabupaten dan kota menyosialisasi cara penggalian batu akik yang benar dan tidak merusak lingkungan.
"Fenomena batu akik ini menyebabkan semakin banyak masyarakat yang berubah profesi menjadi penggali batu akik. Meskipun saat ini proses penggalian itu belum masuk taraf merusak lingkungan, namun dinas terkait harus tetap memberikan perhatian untuk hal ini," kata Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi di Padang, Rabu (18/3/2015).
Menurut dia, salah satu perhatian yang harus diberikan adalah sosialisasi cara mencari batu akik dengan tetap menjaga lingkungan.?Dia mengatakan, batu akik tersebut bisa terdapat di dalam bebatuan bekas letusan gunung api purba, bisa juga di aliran sungai.
"Batu akik yang di sungai biasanya telah dihanyutkan dari sumber asal dan telah mengalami berbagai proses kimiawi sehingga relatif telah mengandung bahan berbeda dari batuan asal," kata dia.
Batuan seperti itu menurut dia memiliki keunikan tersendiri pula seperti jenis akik lumuk sungai dareh.?Namun, dia mengatakan orang yang memahami ilmu tentang bebatuan akan berusaha untuk mencari akar dari batu akik tersebut untuk menemukan jenis batu yang lebih murni.
"Proses seperti ini yang harus di arahkan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan," kata dia.
Hingga saat ini menurut dia, penggalian batu akik di Sumbar masih dilakukan dengan cara tradisional. Belum ada laporan proses penggalian batu akik yang menggunakan alat berat seperti penambangan emas.
"Sejak dini harus sudah diantisipasi agar jangan ada penggalian yang berpotensi merusak lingkungan seperti dengan menggunakan alat berat," kata dia.
Satu tahun terakhir di Sumatera Barat, "demam" batu akik telah sampai ke semua polosok daerah.?Di hampir setiap ruas jalan di kota dan kabupaten di daerah itu bisa ditemukan pedagang bahan akik, sekaligus pengrajin yang mengasah batu akik.?Aktivitas masyarakat untuk mencari bongkahan-bongkahan bahan batu yang mengandung bahan akik di sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat juga semakin meningkat. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: