Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah sumber yang berpotensi meningkatkan keuangan negara. Dalam hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dan menjadi dasar bagi UMKM.
Pertama, jelasnya, ialah Sumber Daya Manusia (SDM) yang membutuhkan pelatihan dan pendampingan; kedua ialah pemasaran produk; dan ketiga ialah pembiayaan.
Baca Juga: Jelang KTT ASEAN, Wamenparekraf Kunjungi Tourist Information Center Bandara Komodo Labuan Bajo
"Kalau dibedah transformasi ekonomi kita dari segi digitalisasi yang bisa menyentuh para UMKM, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat ditingkatkan seperti permasalahan payment," kata Sandiaga pada talk show opening ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 secara virtual, Senin (8/5/2023).
Sandiaga menjelaskan, tsistem pembayaran (payment system) mejadi sangat dibutuhkan untuk para UMKM terutama bagi UMKM yang terdapat di sektor unggulan ekonomi kreatif. "Saat ini ada 17 subsektor, tetapi tiga subsektor unggulan kita ialah kuliner, fasyen, dan kriya. Karenanya, mereka butuh payment system yang sangat mudah," jelasnya.
Menurutnya, saat ini lebih dari 60% pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif adalah emak-emak. Karenanya, peluncuran QRIS dinilai sangatlah mempermudah dalam sistem pembayaran. "Emak-emak itu tangguh, pejuang, tapi mereka butuh yang gak ribet dan mumet. Pembayaran yang diluncurkan seperti QRIS tentu sangat membantu terutama di desa-desa wisata," ujarnya.
Selain sistem pembayaran, Menparekraf Sandiaga juga menyingung permasalahan konektivitas digital (digital connectivity). Saat ini lebih dari 4.500 desa wisata dari total potensinya 7.500 yang memiliki tantangan beragam, mulai dari pembayaran dan konektivitas digital.
"Ada satu desa di misalnya di Kaimana yang sangat indah. Dari tahun 2021 mereka baru mendapat konektivitas digital. Ini pekerjaan rumah kita untuk saling menghubungkan dari segi konektivitas digital," tandas Sandiaga.
Dirinya berharap adanya kolaborasi yang lebih luas untuk menjangkau agar konektivitas digital dapat lebih merata sampai ke pelosok daerah-daerah. "Kami bekerja langsung dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan bergerak cepat dengan para operator, tapi butuh kolaborasi yang lebih luas," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum