Usai Lakukan PHK, Ruangguru Akuisisi Platform Edtech Vietnam ‘MClass’

Co-founder dan COO Ruangguru, Iman Usman mengumumkan bahwa Ruangguru telah mengakuisisi platform teknologi pendidikan asal Vietnam ‘MClass’ pada Selasa (9/5/2023).

Dikutip dari laman LinkedIn Iman Usman, Iman menyatakan bahwa akuisisi ini dapat membantu Ruangguru untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapabilitasnya di negara tersebut, yang diikuti kesuksesan Kien Guru, sebagai anak perusahaan Ruangguru yang masuk ke pasar Vietnam pada tahun 2019.

Didirikan oleh Nguyen Van Khai dan Nguyen Minh Thang pada tahun 2019, Mclass menjadi platform pembelajaran daring yang populer dan dipercaya di Vietnam. Bekerja sama dengan guru terbaik di negara tersebut, Mclass menawarkan sesi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara live pada pelajaran matematika, sains, sastra, dan Bahasa Inggris (IELTS). 

Baca Juga: Sempat Pivot pada 2021, Ini Perkembangan Startup Otomotif Garasi.id

MClass juga memiliki lebih dari 10 juta pengikut di media sosial, dengan capaian sesi KBM secara live guru-guru tersebut sebesar 85.000 ribu peserta pelajar secara serentak, dan 1 juta total putar ulang (replay) video untuk satu sesi pembelajaran di tahun 2022. 

Dalam rilis yang dikutip dari laman Ruangguru, co-founder dan CEO Ruangguru, Belva Devara menjelaskan, adanya akuisisi ini merupakan langkah Ruangguru untuk menjadi perusahaan teknologi pendidikan terdepan di Asia Tenggara. 

“Bersama dengan Kien Guru, kami yakin reputasi dan keahlian Mclass yang kuat dalam pembelajaran online dapat semakin memperluas penawaran dan meningkatkan bisnis kami di Vietnam dan di Asia Tenggara serta melengkapi rangkaian solusi pembelajaran kami.” 

“Visi kami adalah menjadi perusahaan teknologi pendidikan terdepan di Asia Tenggara dan kami yakin bahwa akuisisi ini merupakan langkah lanjutan untuk mencapai tujuan tersebut,” tutup Belva pada rilis tersebut.

Pada akhir tahun 2022 lalu, Ruangguru sempat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Sebanyak ratusan karyawan Ruangguru yang terkena PHK. Penyebabnya, akibat situasi ekonomi global tahun 2022 yang tidak stabil dan kondisi tech winter, sehingga terjadi efisiensi pekerja di perusahaan tersebut.