Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Khofifah Masuk ke Bursa Cawapres Anies, Hasan Nasbi: Dia Lebih Ingin Jadi Tim Sukses daripada Wakil

        Khofifah Masuk ke Bursa Cawapres Anies, Hasan Nasbi: Dia Lebih Ingin Jadi Tim Sukses daripada Wakil Kredit Foto: Instagram/Khofifah Indar Parawansa
        Warta Ekonomi, Depok -

        Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choiri menyebut nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk ke dalam bursa kandidat calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

        Effendi Choiri yang akrab Gus Choi itu menyebut bahwa nama-nama yang potensial untuk dijadikan kandidat sebelumnya sudah dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem.

        "Hasil rakernas ada (Andika dan Khofifah)," kata Gus Choi pada Senin (08/05/23).

        Baca Juga: Ada Peluang Terjadi Huru-hara Politik Paling Dahsyat dalam Sejarah Indonesia, Anies dan Prabowo Disebut Jadi Pemicunya

        Menanggapi hal tersebut, pendiri lembaga survei Cyrus Network sekaligus pengamat politik Hasan Nasbi menyatakan bahwa internal Koalisi Perubahaan saat ini sedang bingung dalam menentukan siapa Cawapres Anies.

        “Kalau imannya terhadap Mas Anies menurut saya tiga-tiganya (partai pengusung) ini kuat. Keyakinan mereka terhadap Anies Baswedan itu kuat, mereka enggak akan berdebat. Yang iman mereka tercerai-berai ini kan karena wakil. Misalnya Golkar datang ke Demokrat saya yakin enggak akan mungkin imannya goyang karena Capresnya maunya Anies,” kata Hasan Nasbi, dikutip dalam kanal Youtube Total Politik pada Rabu (10/5/2023).

        Sementara itu, ia mengklaim bahwa Khofifah merasa tidak enak apabila harus menerima satu tawaran kursi calon wakil presiden (Cawapres) dan menolak tawaran lainnya. 

        “Itu kan jawaban Bu Khofifah ketika diajak oleh semua calon. Itu artinya mungkin Bu Khofifah merasa enggak enak kalau harus terima satu dan kemudian mengabaikan yang lain, karena semuanya dekat. Misalnya menerima Mas Anies dan menolak Pak Prabowo kan enggak enak. Jadi pilihan paling bagus buat Bu Khofifah menurut beliau mungkin dia masih punya kesempatan lima tahun lagi di Jawa Timur,” jelasnya. 

        Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Khofifah mungkin saja lebih tergiur dengan posisi tim sukses daripada calon wakil presiden.

        “Tapi Bu Khofifah menurut saya kalau menjadi ketua tim sukses mungkin mau. Dia waktu Pilpres juga enggak lagi menjabat. Jadi kalau jadi wakil presiden mungkin belum mau, tapi kalau jadi ketua tim sukses enggak apa-apa,” tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Novri Ramadhan Rambe
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: