Apresiasi Gerak Cepat Erick Thohir Serahkan Jadwal Liga 1 2023 ke Kapolri Demi Kepastian Izin
Ketua Umum PSSI Erick Thohir secara resmi telah bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk menyerahkan jadwal pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2023/2024, demi memastikan izin pertandingan.
Gerak cepat Erick Thohir untuk memastikan izin pertandingan dari aparat kepolisian, serta memastikan keamanan pertandingan semua klub peserta Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 mendapat apresiasi dari publik.
Liga 1 sendiri rencananya akan berlangsung pada awal Juli 2023 besok. Penyerahan jadwal pertandingan yang begitu cepat ini bertujuan agar kompetisi lebih teratur dan menghindari kemungkinan-kemungkinan penundaan secara mendadak atau pertandingan tang digelar tanpa penonton.
Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Ernst & Young untuk Audit Keuangan PSSI
Pengamat sepak bola nasional Fadli Idris mengatakan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menjalankan statuta PSSI dimana pihak penyelenggara harus melaporkan jadwal tiga atau dua bulan sebelum pelaksanaan pertandingan, agar koordinasi antara pihak penyelenggara dalam hal ini PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dan Polri berjalan baik.
“Sehingga jadwal yang sudah ditetapkan itu diketahui dan dikoordinasikan dengan pihak pihak keamanan, sehingga bisa diatur proses pengamanan jadwal dan bagaimana teknis untuk mengamankan,” kata Fadli Idris kepada wartawan, Kamis (11/5).
Menurut Fadli Idris, keputusan Erick Thohir yang mempercepat penyerahan jadwal pertandingan ke Polri guna mendapatkan kepastian izin pertandingan adalah langkah yang tepat. Oleh sebab itu, kebiasaan baik seperti ini perlu dijaga demi sepak bola Indonesia yang sehat dan profesional.
“Saya pikir ini adalah langkah cukup baik dari PSSI terkait dengan teknis pelaksanaan pertandingan, dan mudah-mudahan ini bisa konsisten dilakukan oleh PSSI baik itu di era Erick Thohir maupun siapapun jadi ketua PSSI-nya,” ucapnya.
Dikatakan Fadli Idris, keuntungan lain dari gerak cepat Erick Thohir menyerahkan jadwal pertandingan ke Polri juga sebagai kepastian bagi para sponsor.
Pasalnya, sepak bola satu negara dikatakan maju jika industri dalam sepak bola itu berjalan baik, sebagaimana yang terjadi di negara-negara Eropa, baik itu Inggris, Spanyol, Italia maupun di negara-negara Asia lainnya.
“Memang dalam menyelenggarakan sebuah kompetisi itu kan sponsor itu akan mudah masuk ketika sebuah kompetisi turnamen itu selalu mendapatkan kepastian, baik itu rasa keamanan, rasa kenyamanan maupun bagaimana pihak-pihak terkait atau yang terlibat itu bisa memastikan bagaimana mereka bisa terlibat dengan baik, seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Fadli Idris, para sponsor dalam satu kompetisi menginginkan kepastian keamanan dari penyelenggara, agar kejadian-kejadian seperti musim lalu tidak terulang, dimana kompetisi Liga 2 diberhentikan di tengah-tengah musim dan beberapa pertandingan Liga 1 tanpa penonton. Hal-hal seperti ini yang tidak diinginkan oleh pihak sponsor karena merugikan mereka.
“Hal yang bisa menjadi pertimbangan dari pihak sponsor, kemudian pihak klub, UMKM dan segala macamnya itu tidak beresiko dalam melakukan transaksi maupun konsekuensi mereka dalam sebuah event atau turnamen. Jadi memang dalam sebuah turnamen itu kita butuh sukses prestasi, sukses event maupun sukses UMKM ataupun sponsorship seperti itu, sehingga roda kompetisi maupun hal-hal lainnya itu bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Dijelaskan Fadli Idris, kepastian jadwal dan izin pertandingan dari Polri sangatlah penting bagi pihak klub, sponsor dan suporter klub agar keinginan bersama dalam membangun sepak bola yang modern dan maju bisa terealisasi.
“Namanya fair play ini kan harus ditegakkan di dunia olahraga, terutama sepak bola Indonesia yang sudah lama digerogoti mafia, baik itu di Liga 1, apalagi di Liga 2 dan Liga 3 pengaturan skornya itu sangat-sangat terlihat dan sangat-sangat kasar, walaupun memang di industri sepak bola ini kan di berbagai negara itu bahkan dilegalkan seperti itu,” paparnya.
“Tapi itu bukan menjadi patokan, kita berharap dari hasil penjagaan, pengetatan sistem pertandingan ini tercipta prestasi untuk sepak bola Indonesia, kompetisi yang baik sehingga level sepak bola Indonesia bisa semakin naik, Timnas juga semakin baik dan juga bisa menciptakan prestasi untuk Indonesia itu sendiri,” tambahnya.
Fadli Idris pun mendukung penuh sanksi dari PSSI terhadap wasit, klub dan pemain yang terlibat pengaturan skor.
Ketegasan tersebut harus benar-benar dilakukan oleh PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir agar menjadi alarm bagi semua pihak, termasuk kepada para suporter yang rusuh saat pertandingan.
“Dan memang proses hukum seumur hidup itu sangat baik ya, karena kita tahu apapun yang bisa merusak sepak bola itu kan sebaiknya memang diberikan sanksi yang berat, sehingga tidak ada lagi sepak bola kita yang melakukan kecurangan, baik itu pengaturan skor, beberapa pelanggaran yang bisa membuat seorang pemain, wasit, klub itu bisa turun performa mereka dalam ikut turnamen tersebut,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: