Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Direvisi Heru Budi, Sumur Resapan Versi Anies Baswedan Sudah Tak Dibutuhkan Lagi: Berbahaya, Bongkar Saja

        Direvisi Heru Budi, Sumur Resapan Versi Anies Baswedan Sudah Tak Dibutuhkan Lagi: Berbahaya, Bongkar Saja Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Tata Kota dari Universitas Al-Azhar, Nirwono Joga mendukung kebijakan modifikasi sumur resapan yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

        Dirinya mengatakan sumur resapan kali ini lebih baik dibandingkan dengan sumur resapan yang sudah dibangun oleh gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.

        Baca Juga: Cium Hasil Survei Elektabilitas Cuma Sandiwara, Anies Baswedan: Tak Beda dengan Pilkada Jakarta 2017

        Hal tersebut karena sumur resapan kali ini memiliki wujud sebagai drainase vertikal yang lebih dalam dan tak dibangun di badan jalan.

        Menurutnya, dengan adanya sumur resapan versi terbaru ini, maka sumur resapan yang sudah dibangun sebelumnya tak dibutuhkan lagi dan sebaiknya dibongkar karena membahayakan pengguna jalan.

        "Sudin Jaksel harus membongkar seluruh drainase vertikal yang dibangun di badan jalan karena terbukti sangat membahayakan keselamatan pengendara jalan," ujar Nirwono kepada wartawan, Kamis (18/5/2023).

        Sumur resapan yang dibuat di badan jalan ini disebutnya berbahaya lantaran membuat pengendara was-was. Hal ini membuat kendaraan berpotensi melakukan gerakan mendadak yang membahayakan.

        Baca Juga: Gak Macam Heru Budi, Anies Baswedan Berpotensi Hancurkan Warisan Jokowi: Dia Menang, Semua Tak Jalan

        "Kondisi drainase vertikal yang berada di badan jalan dan sering dilintasi kendaraan (besar/berat) sudah mulai terlihat tidak rata permukaan/penutupnya dan ini sangat berbahaya pengendara," ucapnya.

        Karena itu, ia meminta agar sumur resapan baru ini dibuat di halaman rumah, bukan badan jalan. Selain membahayakan, sumur resapan yang dibuat di badan jalan juga disebutnya tidak efektif.

        "Drainase vertikal dapat dapat pula dibangun dalam saluran air di kiri - kanan jalan yang sering tergenang, bukan di atas trotoar yang tidak berfungsi efektif sama sekali saat hujan lebat," pungkasnya.

        Baca Juga: Padahal Johnny Plate Bisa Lolos di Tangan Jokowi dan Luhut, Natalius Pigai: Dia Korbankan Diri Demi Anies Capres

        Diberitakan sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melanjutkan program eks Gubernur Anies Baswedan membuat sumur resapan untuk mengatasi banjir. Namun, ia melakukan modifikasi pada drainase vertikal tersebut.

        Sumur resapan model baru ini dibuat oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan. Instalasi ini dipasang di 200 lokasi di Jakarta Selatan dalam rangka antisipasi banjir dan genangan.

        Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan, Santo mengatakan drainase vertikal kali ini terbilang model baru karena memadukan galian manual yang dilanjutkan dengan sistem pengeboran menggunakan mesin dan memiliki kedalaman yakni sekitar 20-25 meter per unitnya.

        Ia juga menyebut pekerjaan pembuatan sumur resapan dengan ukuran yang baru ini sudah mulai dilakukan dan akan dikerjakan di sepanjang tahun 2023. Pengerjaannya, kata Santo, diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter, kemudian dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor menggunakan mesin sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inch.

        Baca Juga: Terkuak Peluang Anies Baswedan Gagal Nyapres, Sikap NasDem Dipertanyakan: Gaspol atau Mundur karena Tekanan?

        “Drainase Vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” ujar Santo kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: