Tren Konsumsi Minyak Sawit Domestik Meningkat, Ada Tantangan Produksi?

Merujuk data Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin), konsumsi minyak sawit dalam negeri mengalami tren kenaikan selama 6 tahun terakhir.

Misalnya pada 2017, konsumsi minyak sawit nasional mencapai 11 juta ton, lantas meningkat menjadi 13,4 juta ton pada 2018, kemudian terus meningkat menjadi 16,7 juta ton pada 2019.

Baca Juga: Rendah Biaya Namun Kualitas Tinggi, Mentan SYL Puji Minyak Sawit: Indonesia Dibawa Makin Sehat!

Pada 2020 kembali melonjak menjadi 17,3 juta ton dan di 2021 konsumsi minyak sawit domestik melonjak menjadi 18,4 juta ton pada 2021.

"Hingga 20,9 juta ton pada 2022. Sementara itu, produksi minyak kelapa sawit pada Februari 2023 sebesar 3.883.000 ton, dengan produksi minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO) sebanyak 369.000 ton," demikian catat informasi dari Kemenperin dalam laman resminya. 

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, mengatakan tingginya konsumsi minyak sawit menjadi tantangan untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit nasional.

Oleh sebab itu, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten untuk mencapai sasaran tersebut. 

Terkait hal ini, untuk menghasilkan SDM di industri pengolahan sawit, BPSDMI Kemenperin telah melakukan sejumlah upaya, di antaranya mendirikan unit pendidikan vokasi khususnya di wilayah Sumatra, yakni Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan dan Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang.

"Kedua kampus Kemenperin tersebut bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam partisipasi sebagai penyelenggara pendidikan untuk Beasiswa Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit," kata Masrokhan.