Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Karakter Semi Otoriter Prabowo Subianto Dinilai Bakal Jadi Ancaman Rakyat Indonesia Jika Dia Jadi Presiden, Benarkah?

        Karakter Semi Otoriter Prabowo Subianto Dinilai Bakal Jadi Ancaman Rakyat Indonesia Jika Dia Jadi Presiden, Benarkah? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Karakter semi otoriter yang melekat pada diri Prabowo Subianto dinilai bakal jadi masalah jika Ketua Umum Partai Gerindra itu terpilih menjadi Presiden. 

        Setidaknya itu yang dikatakan oleh pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Menurut dia, citra yang ditampilkan Prabowo telah berubah dibandingkan Prabowo di tahun 2019 dan 2014.

        “Perhatiin ya sekarang strategi komunikasinya Pak Prabowo, coba bandingin dengan Prabowo di 2019 dan 2014,” kata dia melansir dari Cokro TV, Rabu (24/05/23).

        “Kesannya sekarang apa? Ya Prabowo itu jauh lebih baik, jauh lebih komunikatif, jauh lebih sabar, jauh lebih apa namanya menghargai orang,” tambahnya.

        Baca Juga: Gibran Rakabuming Ketemu Prabowo Subianto Langsung Dipanggil Internal PDIP, Bukti Perpecahan Jokowi-Mega Makin Terlihat

        “Dan dia tidak meledak-ledak lagi, tidak menyerang menyerang orang dengan keras padahal pada 2019-2014 kita tahu bagaimana serangan dahsyat Prabowo ke Jokowi, bagaimana dia melakukan tindakan yang ofensif,” jelasnya.

        Namun Eko ragu jika Prabowo telah berubah total, ia merasa ini adalah citra yang sengaja dibangun. 

        “Apakah misalnya Pak Prabowo sudah sedemikian berubah total ketika dia nanti berkuasa misalnya?” tanyanya.

        “Kalau gua sih ngeliatnya dalam teori psikologi agak susah ya orang yang udah usianya cukup matang kayak Pak Prabowo itu,” katanya.

        “Usianya 70-an tahun lebih itu, nggak bisa tiba-tiba karakternya berubah begitu saja. Karakter dia sudah terbentuk dari kecil sebagai anggota militer, sebagai keluarga Cendana dan kemudian sebagai ketua partai yang mungkin di partainya penguasa tunggal,” jelasnya.

        Karakter kata Eko, terbentuk dari berbagai perjalanan dan masyarakat tahu karakter-karakter itu tumbuh ketika Prabowo misalnya pada saat peristiwa 98 saat terjadinya suasana keos di Indonesia.

        “Yaitu gimmick politik tapi ketika dia jadi presiden siapapun akan kembali pada karakter aslinya, kembali kepada sifat dasarnya, kembali kepada cara berpikir lamanya, dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.

        Baca Juga: Diprediksi Bakal Dukung Penuh Prabowo Subianto di 2024, Rocky Gerung Sebut Jokowi Terluka Direndahkan Megawati

        “Dan gua nggak yakin Indonesia akan baik-baik saja, dipimpin misalnya oleh orang yang punya dalam tanda kutip suasana atau karakter yang semi otoriter kayak gitu,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: