- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Shell Mundur dari Pengembangan Blok Masela, Menteri ESDM: Tidak Bertanggung Jawab!
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai, Shell tidak punya tanggung jawab atas keputusannya meninggalkan proyek gas abadi Blok Masela.
Sebagaimana diketahui, Shell merupakan pemilik saham atau Participating Interest (PI) sebesar 35% di Blok Masela. Sedangkan 65% sisanya digenggam oleh perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation.
Arifin mengatakan, dalam pengelolaan Blok Masela, Inpex sudah menunjukkan keseriusan, tetapi Shell justru mundur dan tidak bertanggung jawab atas hak PI tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Pertamina Jadi Pengelola Blok Masela, Arifin Tasrif Jelaskan Alasannya
"Inpex ada kesungguhan, tetapi tidak tahu Shell ini malah mundur, tidak bertanggung jawab," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/5/2023).
Arifin menyebut, hal tersebut cukup mengecewakan karena pemerintah sudah memberikan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) Blok Masela tahap pertama sejak 2019 lalu untuk membantu perekonomian di wilayah tersebut.
Namun, kondisi yang diharapkan tersebut tak kunjung dapat terealisasikan setelah Shell meninggalkan tugasnya dalam mengembangkan Blok Masela.
"2020 Shell mundur dan sampai sekarang tidak ada kejelasan. Harusnya kalau mau mundur dari dulu saja sebelum POD," ujarnya.
Lanjutnya, ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan lelang ulang Blok Masela jika Shell tidak merampungkan kewajibanya hingga 2024.
"Ya kan lima tahun kalau tidak dilaksanakan apa-apa, kami akan tinjau kembali. Kami akan telaah secara hukum, kita tuntut hak kita saja," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti