Komisi X DPR RI mendukung Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk mendapatkan anggaran yang lebih di tahun mendatang. Hal tersebut berkaca pada nilai kinerja anggaran Perpusnas yang mencapai 94,42 pada tahun 2022 dengan kategori sangat baik.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Dengar Pendapat yang digelar Perpusnas bersama Komisi X DPR RI dalam agenda pembahasan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di Senayan, Rabu (31/05/2023).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Abdul Fikri Faqih menjelaskan saat ini pagu indikatif Belanja Perpustakaan Nasional untuk tahun anggaran 2024 adalah sebesar 721, 19 miliar Rupiah. Angka tersebut meningkat 45,29 miliar Rupiah dari tahun ini yang hanya 675,9 milyar rupiah.
Baca Juga: MK Putuskan Masa Jabatan Pimpinan KPK Diperpanjang, DPR: Penyalahgunaan Wewenang, Penghinaan Itu!
“Perpusnas dinilai mampu menjalankan apa yang menjadi harapan Komisi X DPR RI meskipun anggarannya sangat kecil dan terbatas,” terangnya.
Fikri menyebut, Perpusnas telah mengajukan usulan tambahan pada RAPBN TA 2024 untuk penguatan literasi dan kualitas layanan internal sebesar 383,16 miliar Rupiah dan diminta untuk melengkapi kajian terhadap penetapan program dan sasaran kegiatannya.
“Perlu dilengkapi data anggaran beserta kajiannya kualitatif dan kuantitatif terhadap penetapan sasaran. Jadi bisa terlihat jelas dalam RKP mana saja kegiatan yang membutuhkan dukungan anggaran,” imbuhnya.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengungkap, tidak hanya dari sisi nilai kinerja anggaran, penyaluran dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2022 Perpusnas juga menempati posisi ke-2 dengan nilai 94,93% dibandingkan dengan bidang/sub bidang yang lain.
Menurutnya, meskipun anggaran yang diberikan sebelumnya terbatas, Perpusnas telah lebih dulu menjalankan banyak program yang sejalan dengan tema RKP Tahun 2024 yaitu mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dalam RKP 2024, Perpusnas akan berfokus pada pengembangan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Perpusnas menjelaskan hal tersebut akan dicapai melalui berbagai cara. Di antaranya peningkatan kualitas layanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial, penguatan konten literasi yang mendukung produktivitas masyarakat, hingga mengembangkan pusat naskah Nusantara sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan khazanah budaya bangsa.
Dalam upaya pelestarian naskah Nusantara, Syarif Bando mengungkap Perpusnas telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya, yaitu hasil kerja sama Perpusnas dengan Universitas Leiden Belanda dan berbagai pihak yang berhasil mendapatkan penetapan Naskah Hikayat Aceh sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO pada 18 Mei 2023 lalu.
Perpusnas juga telah menandatangani MoU dengan British Library dalam hal dokumentasi dan penelitian tentang warisan budaya bangsa Indonesia dalam koleksi-koleksi yang dimiliki serta praktik baik pengelolaan manuskrip sebagai warisan budaya dan sejarah.
Sejalan dengan apa hal tersebut, Anggota Komisi X Fraksi Partai Amanat Nasional Zainuddin Maliki mengatakan dengan anggaran yang cukup terbatas Perpusnas telah menunjukkan kinerja yang sangat baik.
“Pola pikir yang sekarang dimiliki Perpusnas dalam upaya membangun dan meningkatkan budaya literasi hingga level produsen sudah sangat bagus. Hal itu akan semakin bisa segera dicapai apabila kita bisa memberikan dukungan untuk peningkatan jumlah anggaran,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami