Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Pasir Laut Menuai Kecaman, Sikap Jokowi Disorot Tajam: Dengarkanlah Aspirasi Rakyat

        Ekspor Pasir Laut Menuai Kecaman, Sikap Jokowi Disorot Tajam: Dengarkanlah Aspirasi Rakyat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kritikus Kawakan, Faizal Assegaf menyoroti gelombang penolakan akan dibuka kembalinya izin ekspor komoditas pasir laut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Dirinya mengatakan hal tersebut sudah jelas ditolak oleh masyarakat, salah satunya adalah nelayan dalam wilayah Kepulauan Riau.

        Baca Juga: Manuver Cawe-cawe Bisa Rusak Demokrasi, Presiden Jokowi Diminta Mengambil Cuti: Lebih Bermartabat

        Mereka mengatakan aktivitas penambangan pasir laut dapat merusakan lokasi tangkap ikan yang menjadi tempat mereka mencari makan.

        Faizal mendukung hal ini, dirinya meminta pemerintah untuk sadar dan mulai berbaik hati kepada masyarakat kecil di Indonesia.

        "Dengarkan aspirasi rakyat, jangan serakah. Tidak boleh aturan negara dimanipulasi sebagai lapak untuk menggarong kekayaan alam demi kepentingan terselubung," cuitnya dalam Twitter @faizalassegaf, Kamis (01/06/2023).

        Menurutnya, masyarakat bisa-bisa meledak karena aspirasi mereka tak didengarkan. Pemerintah sebaiknya mulai memperhatikan nasib mereka ketimbang menyuapi oligarki.

        Baca Juga: Kepala Negara atau Petugas Megawati, Bahayanya Dualisme Jokowi Saat Hadapi Pesta Demokrasi

        "Sikap semena-mena itu jelas memperkosa rasa keadilan rakyat, harus dilawan! Republik ini bukan milik komplotan pencopet berhati rakus. Hentikan praktek premanisme & perilaku mafia dalam bernegara," pungkasnya.

        Diketahui Nelayan di Kepulauan Riau terutama di Batam dan Karimun menolak ekspor pasir laut. Pasalnya, pembukaan keran ekspor dikhawatirkan membuat tambang pasir di wilayah tersebut marak.

        Baca Juga: Usai Dipanggil Jokowi Soal TPPO, Benny Rhamdani Langsung Tancap Gas

        Amirullah, nelayan Kabupaten Karimun, mengatakan tambang pasir laut sudah pernah masuk ke Karimun sekitar 2000-an. Saat itu ia termasuk yang menyampaikan keberatan kepada pemerintah dan perusahaan. Pasalnya aktivitas tambang pasir laut kala itu merusak lokasi zona tangkap nelayan Karimun yang rata-rata merupakan nelayan kecil. 

        Baca Juga: Ucapannya Tak Sesuai Kenyataan, Manuver Jokowi Kembali Dikritik Habis Elite Demokrat: Kita Sering Mendapati...

        "Hasil tangkap bukan berkurang lagi, tetapi sampai tidak ada hasil," kata Amir dikutip dari Tempo, Kamis, (01/06/2023). 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: