Manuver Cawe-cawe Bisa Rusak Demokrasi, Presiden Jokowi Diminta Mengambil Cuti: Lebih Bermartabat
Kritikus Kawakan, Faizal Assegaf menyoroti keinginan untuk cawe-cawe dalam pesta demokrasi yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024.
Dirinya mengatakan manuver tersebut sangatlah membahayakan kelangsungan demokrasi di Indonesia. Pasalnya hal tersebut akan mengakibatkan keberpihakan dari negara dalam pesta demokrasi.
Menurutnya, Jokowi sebaiknya cuti atau mundur dari jabatannya jika tetap memaksakan ingin cawe-cawe dalam pesta demokrasi. Dengan hal itu, fasilitas negara tetap aman tidak digunakan demi kepentingan politik.
"Kalau Jokowi mau terlibat cawe-cawe Pilpres dan bertindak sebagai petugas partai, sebaiknya mengambil cuti atau mundur dari kursi presiden. Agar fasilitas dan anggaran negara tidak dicopet untuk operasional politik terselubung," cuitnya dalam Twitter @faizalassegaf, Kamis (01/06/2023).
Biar Tidak Tambah Gaduh dan Curang Sebaiknya Jokowi Cuti
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) June 1, 2023
by Faizal Assegaf (kritikus)
Mendekati Pilpres, peran Jokowi sebagai presiden dan petugas partai semakin sulit dibedakan. kepribadian ganda tersebut menyulut aneka kegaduhan dan berpotensi membuat pemilu curang dan…
Faizal mengatakan dengan melakukan hal tersebut, harga serta martabat kepala negara tersebut akan tetap terjaga sebagai orang yang paham akan demokrasi.
"Cuti atau mundur dari jabatan presiden jauh lebih bermartabat. Jokowi bebas usung Capres idolanya dan jadi koordinator penggalangan buzzer. Dengan demikian demokrasi tidak dirusak oleh syahwat kekuasaan yang membabi-buta," lanjutnya.
Baca Juga: Relawan Rumah Jokowi Yakin Ganjar Pranowo Bakal Lanjutkan Perpindahan IKN
Cuti maupun turun jabatan sebaiknya dilakukan oleh Jokowi. Hal ini demi menjaga esensi demokrasi yang masih tersisa di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement