Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Targetkan Market B2B dan B2C, Ini Cara Gaweku Gaet Jobseeker Milenial dan Gen Z

        Targetkan Market B2B dan B2C, Ini Cara Gaweku Gaet Jobseeker Milenial dan Gen Z Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan teknologi sumber daya manusia yang sebelumnya dikenal sebagai Reeracoen Indonesia, Gaweku menjelaskan soal rencananya di kuartal kedua tahun 2023 usai pengumuman transformasi agensi penyedia human resources (HR) Reeracoen Indonesia ini menjadi Gaweku.

        COO Gaweku, Kenichi Fujiki menjelaskan, pada dasarnya Gaweku sendiri berasal dari perusahaan HR, bukan startup.

        “Untuk di awal, kami akan fokus memperkenalkan atau sosialisasi [transformasi Reeracoen Indonesia ke Gaweku] ke existing client sebagai resources kami,” ujar Fujiki. 

        Baca Juga: Reeracoen Indonesia Bertransformasi Jadi Gaweku, Maksimalkan AI dan Automation

        Secara garis besar, Gaweku akan menciptakan ekosistem penyedia layanan yang membantu kemudahan perusahaan, termasuk praktisi HR, mulai dari rekrutmen, sistem manajemen sumber daya mansuia atau human resources information system (HRIS), layanan keuangan di depan (salary upfront), dan nantinya akan mengembangkan program training atau pelatihan perusahaan.

        “Strategi Gaweku selain menciptakan ekosistem di HRIS, kasbon (salary upfront), training, tapi masing-masing bisa kami pecah untuk disediakan ke perusahaan,” ujar Fujiki saat menjelaskan pemaparannya di acara media gathering di World Capital Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Selasa (6/6/2023).

        Soal bagaimana sistem HRIS di Gaweku, Fujiki menjelaskan akan diluncurkan pada Juli 2023 ini.

        Soal target pasar atau market yang menjadi fokus di Gaweku, Fujiki menjelaskan perusahaan ini menyasar pada pasar bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C). “Secara bisnis, kami lebih condong ke B2B,” tambah Fujiki.

        Agar gaung transformasi Gaweku semakin luas jangkauannya, Gaweku memanfaatkan sayap unit bisnis yang masih satu grup dengan Reeracoen Indonesia, nama Gaweku sebelumnya, melalui kanal media HRPods atau HRNote.

        “Informasi tentang human resources terkumpul di HRNote, ini adalah pintu masuk agar klien mengenal Gaweku. Namun tidak menjadi potensial utama mencari klien,” ujar Fujiki.

        Soal Indonesia yang sebentar lagi akan menyambut tahun bonus demografi, dengan usia produktif yang lebih tinggi dibanding non-produktif, Gaweku akan mengoptimalkan media sosial serta promosi mulut ke mulut.

        “Menggunakan atau mengoptimalkan social media [seperti] Instagram dan Tiktok. Seperti apa detailnya, belum bisa kami share sekarang. Kurang lebih seperti job posting, menyebarkan nama kami dari mulut ke mulut,” ujar Fujiki yang dibantu translatornya.

        “... Contohnya seperti memberikan testimonial, sebagai referensi pencari kerja berikutnya. Dengan membuat video reels berguna untuk menjangkau milenial dan Gen Z,” tambah Fujiki.

        Agar mendapatkan kandidat yang terbaik, Gaweku menggunakan LinkedIn, melalui testimoni pekerja secara mouth to mouth atau mulut ke mulut, serta memberi referral dari jejaring dimiliki perusahaan agensi HR sejak 10 tahun dari tahun 2018 di Indonesia ini.

        Gaweku yang artinya adalah “pekerjaan saya” atau “karya saya” dalam Bahasa Jawa ini, mengalami rebranding untuk berkontribusi lebih besar pada masyarakat Indonesia. Dilansir dari keterangan tertulisnya, CEO Gaweku, Suryanto Wijaya menjelaskan, pemilihan nama Gaweku mengandung unsur kearifan lokal.

        "Rebranding ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia dan memperkuat citra kami di hati masyarakat. Kami memilih nama yang mengandung nuansa kearifan lokal dan kebanggaan. Akhirnya, kami memutuskan untuk menggunakan unsur bahasa Jawa, yaitu Gaweku,” ujar Suryanto.

        Bukan sekadar perubahan merek dan nama perusahaan, adanya transformasi ini juga sebagai pengamatan Gaweku yang memahami, banyak profesional di bidang sumber daya manusia (SDM) atau HR menghabiskan waktu untuk tugas administratif yang panjang dan berulang.

        Karena itu, Gaweku memaksimalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI), software, automation (otomasi) demi efisiensi dan produktivitas.

        “Dengan transformasi ini, kami berharap bisa mencapai misi perusahaan, yaitu Resolve The Society Problems Through Human and Technology, melalui visi menciptakan platform di bidang HR Technology dan tergabung di bursa saham negara berkembang di 2027, dan menjadi perusahaan HR Technology terkemuka di Indonesia di 2030,” jelas Suryanto. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: