Riset Small Firm Diaries: 79% Usaha Kecil Gunakan Teknologi untuk Pemasaran dan Perpesanan
Pusat Penelitian Financial Access Initiative (FAI) New York University dan MicroSave Consulting (MSC) Indonesia resmi meluncurkan hasil dari studi Small Firm Diaries (SFD) Indonesia di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Hasilnya, terdapat 79% aktivitas pemasaran dan 69% penggunaan aplikasi perpesanan dengan teknologi di kalangan usaha kecil (small firm).
Engagement Director FAI New York University, Laura Freschi memaparkan bahwa 80% pengusaha kecil menggunakan komputer dan ponsel pintar, yang penggunaanya berupa 79% untuk pemasaran/marketing, 69% menggunakan aplikasi perpesanan, 40% melakukan transaksi pembayaran, 32% untuk transaksi perbankan, dan 27% untuk record-keeping atau pencatatan.
“Kita semua dapat melihat bahwa pengusaha kecil ini, mereka aware dengan teknologi, [..] namun digunakan untuk keperluan personal. Tetapi kita lihat bahwa [penggunaan teknologi ini] juga digunakan untuk keperluan transaksi bisnis,” jelas Laura.
Baca Juga: Akulaku Rangkul UMKM di Kota Malang untuk Optimalkan Layanan Pembiayaan Digital
Untuk keperluan layanan transaksi digital, studi tersebut memaparkan bahwa penggunaan kartu debit (52%) dan mesin ATM (48%) lebih besar dari mobile banking (28%).
“Jadi, kesimpulannya adalah terdapat kesadaran [penggunaan teknologi] untuk kehidupan pribadi dibandingkan dengan penggunaannya untuk melakukan transaksi dalam bisnis,” tambahnya.
Di samping itu, pelaku usaha kecil ini menggunakan teknologi lewat aplikasi perpesanan seperti Whatsapp hingga media sosial seperti Instagram dan Tiktok.
Asisten Manager MSC Indonesia dan Field Manager SFD Indoneisa, Ira Aprilianti menyatakan, salah satu pelaku usaha kecil yang ia kunjungi selama penelitian, menghasilkan pendapatan besar melalui live streaming di Shopee dan Tokopedia.
“Ia memproduksi tas dan banyak melakukan live streaming di Shopee dan Tokopedia. Jadi, itu adalah cara untuk memaksimalisasi existing customer, menyediakan layanan melalui Whatsapp, memliki akun Instagram dan grup Facebook, dan juga live streaming,” jelas Ira.
Studi SFD didukung Mastercard Center for Inclusive Growth (CFIG) dan the Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) ini merupakan proyek penelitian global yang memberikan wawasan tentang kehidupan keuangan usaha kecil di tujuh negara di Amerika Latin, Afrika Sub-Sahara, dan Asia, seperti Kenya, Nigeria, Uganda, Ethiopia, Fiji, Kolombia, dan Indonesia.
Studi berlokasi di Indonesia, peneliti mengumpulkan data dari 162 usaha kecil di daerah perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan di empat lokasi, yakni Bandung (Kota Bandung dan Lembang di Kabupaten Bandung Barat), Medan, Yogyakarta (Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Borobudur, Magelang di Jawa Tengah), dan Makassar, antara November 2021 hingga November 2022.
Fokus utama studi tersebut di tiga industri, yakni manufaktur ringan (47%), pengolahan pertanian (28%), dan jasa (25%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti