Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cak Imin Tak Dijagokan Lembaga Survei, tapi Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, PDIP: Tinjauan Politik Tak seperti Matematika

        Cak Imin Tak Dijagokan Lembaga Survei, tapi Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, PDIP: Tinjauan Politik Tak seperti Matematika Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menyebutkan bahwa kini kandidat cawapres Ganjar Pranowo telah mengerucut menjadi lima orang. Selain Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Agus Harimurti Yudhoyono AHY), ada nama Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

        Sementara itu, berdasarkan survei Indikator Politik, Cak Imin tidak masuk dalam 10 nama kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi pada Pilpres mendatang. Namun, keempat nama lainnya masuk daftar itu, bahkan Erick Thohir menjadi kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

        Baca Juga: Incar Nama di Luar Koalisi, PDIP Soal Kandidat Cawapres Ganjar: Bagaimana Chemistry Paslon untuk Memimpin

        "Bu Ketum akan mempertimbangan berbagai hal. Sampai saat ini, belum ada yang menjadi prioritas. Masih 2 bulan lebih sedikit. Jangan lupa, ini saatnya parpol mempertanggungjawabkan siapa yang akan menjadi pasangan calon pemimpin kelak," jelas Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soedjono, soal 5 nama kandidat cawapres, dalam YouTube CNN Indonesia, dikutip Rabu (26/7/2023).

        Nusyirwan menekankan bahwa pertimbangan yang diambil partainya tidak hanya elektoral saja. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, disebutnya akan mempertimbangan hal lain, seperti rekam jejak.

        "Tinjauan elektoral, itu iya, tentu. Namun, tentu saja bagaimana chemistry pasangan calon sudah sesuai untuk memimpin ke depan. Selain itu, ada kompetensi dan rekam jejak cawapres," jelasnya.

        Dia pun mencontohkan kesuksesan partainya dalam memenangkan Pilpres. Pada 2019 misalnya, Joko Widodo (Jokowi) dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Padahal, nama Ma'ruf Amin tak masuk dalam jajaran cawapres dengan elektabilitas tinggi.

        "Tinjauan politik tidak seperti matematika. Kesesuaian, chemistry paslon, kemudian juga aksesbilitas, kapasitas, rekam jejak, dan sebagainya. Semua tentu menjadi evaluasi, pertimbangan," tegas Nusyirwan.

        "Contoh saja, saat ini Pak Jokowi bersama Kiai Ma’ruf. Itulah apa yang disuguhkan, apa yang yang diputuskan oleh Bu Ketum saat itu ternyata tidak salah. Maka, percayalah nanti pada waktunya akan demikian," ujarnya.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan, Hasto PDIP: Tren Positif di Jabar

        Dalam survei Indikator Politik, nama Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tidak masuk dalam 10 besar kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Secara lengkap, berikut daftar 10 besar kandidat cawapres berdasarkan survei Indikator Politik:

        • Erick Thohir: 18,5%;
        • Ridwan Kamil: 16,9%;
        • Sandiaga Uno: 11,8%;
        • AHY: 11,4%;
        • Khofifah Indar Parawansa: 5,5%;
        • Mahfud MD: 4,9%;
        • Gibran Rakabuming: 2,9%;
        • Andika Perkasa: 2,8%;
        • Airlangga Hartarto: 1,1%;
        • Gatot Nurmantyo: 1,0%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Puri Mei Setyaningrum
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: