Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terus berupaya mempersempit kesenjangan pembangunan antara di kota dan desa. Salah satu program yang diluncurkannya adalah Desa Digital.
Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Gubernur Jawa Barat, Juwanda, mengakui jika teknologi melaju pesat di Jabar. Penetrasi penggunaan smartphone ternyata sudah lebih dari 70 persen.
Baca Juga: Meski Bukan Orang Jawa, Erick Thohir Ternyata Unggul dari AHY Hingga Ridwan Kamil
"Tapi sayangnya ketika kita lihat cek penggunaannya, masih banyak menggunakan smartphone atau internet itu untuk sosial media, entertainment, sangat sedikit yang menggunakan untuk hal-hal yang bisa meningkatkan kapasitasnya," kata Juwanda, saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate bertajuk "Ekonomi Jabar Melesat, Program Ridwan Kamil Sukses Mendarat di Masyarakat" di Grand Hotel Preanger, Kota Bandung, Kamis (27/7/2023).
Persoalan lain penetrasi internet pun masih terkonsentrasi di kota. Oleh karenanya, ide desa digital Ridwan Kamil hadir tidak hanya sebatas pada akses, melainkan pada konten yang meningkatkan level kesejahterannya.
"Bagaimana teknologi bisa mengangkat, menghidupkan masyarakat kita di desa. Gimana internet itu bukan hanya bahan penyebaran hoaks, tapi meningkatkan indeks literasi kita," ungkapnya.
Salah satu contoh nyata digital mengubah kehidupan dan cara pandang adalah hadirnya startup yang berstatus unicorn di Jabar. Startup yang fokus di area perdesaan dan berbasis di Jabar itu adalah eFishery.
"Kalau di dunia startup dulu ada kesan, kalau mau besar, punya duit lebih triliunan itu ke Jakarta. Itu zaman dulu. Dengan eFishery, orang Bandung, orang Jabar bisa mempunyai bisnis dengan cara digital," katanya.
Menurutnya, cikal bakal eFishery seperti saat ini bermula pada akhir 2018, di mana saat itu Pemprov Jabar bekerja sama dengan sejumlah stakeholder meluncurkan Kampung Perikanan Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Kampung Perikanan Digital di Desa Puntang tersebut yang dilengkapi dengan aplikasi eFishery, yakni bisa mengatur sistem pemberian pakan ikan, alat-alatnya dimodali oleh Pemprov Jabar, bahkan Universitas Telkom pun saat itu turut terlibat.
"Alhamdulillah eFishery sekarang jadi unicron, atau startup yang mendapatkan saldo asing triliunan. Itu pertama di Indonesia yang lokasinya bukan di Jakarta," katanya.
Kang Ajun, sapaan Juwanda, mengaku sangat bangga dengan apa yang dilakukan eFishery. Hal itu membuktikan Jabar bisa menjadi pusat teknologi, khususnya di Kota Bandung.
"Kita banyak sekali menyebarkan komputer, alat-alat digital di desa dengan harapan dia bisa ditraining marketplace Tokopedia, Shopee, gimana caranya produk mereka bisa dijual di marketplace," tuturnya.
Selain itu, Juwanda mengatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil memiliki visi ke depan layanan publik tidak perlu lagi datang ke kantor namun cukup diakses melalui aplikasi Sapawarga.
"Kita harusnya melihat pusat pemerintahan atau layanan itu sepi dari antrean karena warganya mengakses semua layanan dari rumah seperti Estonia," ucapnya.
Dia menyebutkan, Estonia pada tahun 90'an lebih miskin dibanding Indonesia. Namun, saat ini jumlah per kapita Estoni mencapai Rp600 juta per tahun.
"Kuncinya digitalisasi. Di estonia, mau ngurus apapun dari rumah, kalau misalkan ke dokter gak perlu kartu rumah sakit, kita mau ngambil resep obat, ngambilnya pake KTP. Anak lahir langsung dapat KTP, KK, Akta, BPJS dan sekolahnya tau di mana. Ini penting karena dengan digital, bisa menjadi negara maju," jelasnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: BRT Trans Pakuan sebagai Penunjang LRT Jabodebek
Pembangunan desa di era Ridwan Kamil, menurutnya, berbuah signifikan dan luar biasa. Tercatat kondisi strata desa di Jabar pada 2022 adalah 1.671 desa berkembang, 2.511 desa maju, dan 1.130 desa mandiri dan tidak ada lagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.
"Kriteria itu hasil penilaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: