Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Ini Tak Punya Barang Mewah, Katanya: Saya Hanya Ingin Menjadi Orang yang Sama Ketika Saya Miskin

        Miliarder Ini Tak Punya Barang Mewah, Katanya: Saya Hanya Ingin Menjadi Orang yang Sama Ketika Saya Miskin Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Mark Cuban telah lama dikenal sebagai pengusaha yang kaya raya. Forbes melaporkan kekayaannya bahkan mencapai USD5,1 miliar (Rp77,9 triliun). Namun, ia tak tertarik untuk membeli barang mewah.

        “Saya hanya mencoba untuk menjadi orang yang sama, maksud saya, seperti ketika saya miskin, menengah dan kaya,” kata Cuban yang berusia 65 tahun kepada “The Really Good Podcast”. "Ide keseluruhan seperti, mendapatkan kapal pesiar ... bukan itu yang akan saya lakukan."

        Melansir CNBC Make It di Jakarta, Rabu (16/8/23) Cuban merupakan seorang pengusaha dan investor pemula. Dia hanya menghabiskan USD13 juta (Rp198 miliar) untuk rumah mewah seluas 24.000 kaki persegi di Dallas dan USD40 juta (Rp611 miliar) untuk jet bisnis pribadi Gulfstream V pada tahun 1999, tak lama setelah menjadi miliarder. Tahun berikutnya, dia membeli NBA's Dallas Mavericks seharga USD285 juta (Rp4,3 triliun).

        Baca Juga: Miliarder Mark Cuban: Sukses Bukan soal Uang dan Kekayaan, Tapi...

        Sebaliknya, keputusan Cuban untuk tidak memiliki pembantu karena keluarganya biasanya melakukan pekerjaan sendiri, seperti mencuci pakaian dan memasak makanan, katanya.

        “Saya suka privasinya,” kata Cuban. "Saya pernah berada di sekitar orang-orang yang mempekerjakan seseorang untuk melakukan segalanya untuk mereka, dan itu seperti, tidak ada privasi."

        Demikian pula, Cuban tidak merasa perlu untuk mendapatkan teman baru saat kekayaannya naik. “Sebagian besar teman saya adalah laki-laki yang saya pindah ke Dallas atau teman di Indiana dari sekolah. Kami masih menceritakan kisah bodoh yang sama dan melakukan hal bodoh yang sama, dan Anda tahu, itu bagus."

        Pada bulan Januari, Cuban mengatakan kepada CBS “Sunday Morning” bahwa dia telah bekerja keras untuk menjaga kekayaannya agar tidak mengubah kepribadiannya, dan dia akan bahagia dengan 1% dari kekayaan bersihnya. Sekelompok teman masa kecil Cuban pun membenarkannya.

        Padahal, biasanya, semakin kaya perasaan Anda, semakin buruk perilaku Anda, menurut Paul Piff, seorang profesor ilmu psikologi di University of California, Irvine.

        Cuban sekarang memiliki tiga rumah, dan menyebut beberapa jet pribadinya sebagai 'mainan terbaiknya'.

        "Membeli jet pribadi adalah tujuan saya sepanjang masa, karena aset yang paling saya hargai adalah waktu, dan itu memberi saya waktu,” katanya kepada Money pada 2017. Namun, Cuban ingin tetap menjadi orang yang sama seperti saat dia 'bangkrut'.

        “Ketika saya bangkrut, saya bersenang-senang,” kata Cuban. "Saya mencintai hidup saya ... saya masih bersenang-senang."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: