Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Kementerian ESDM akan melakukan optimalisasi anggaran yang ditetapkan agar pembangunan infrastruktur yang manfaatnya menyentuh langsung masyarakat dapat dilanjutkan.
"Mengingat tidak ada tambahan anggaran untuk infrastruktur, Kementerian ESDM melakukan optimalisasi belanja barang pada layanan internal, sehingga diperoleh efisiensi sebesar Rp89,25 miliar untuk dialihkan menjadi tambahan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 34.704 rumah tangga (RT) dari semula 80.000 RT menjadi 114.704 RT," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/9/2023).
Arifin mengatakan, program sambungan listrik gratis melalui program BPBL kepada masyarakat adalah upaya pemerintah memberikan akses listrik untuk masyarakat tidak mampu dengan tarif yang terjangkau.
Baca Juga: Kementerian ESDM Dapat Anggaran Rp6,80 Triliun pada 2024 untuk Kenaikan Gaji
"Karena penerima manfaat program BPBL ini selanjutnya akan menjadi pelanggan PT PLN (Persero) golongan 450 VA subsidi," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, program ini juga diharapkan akan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
"Program ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat di daerah yang sulit dan terisolir yang membutuhkan penerangan," ujar Jisman.
Jisman mengatakan, saat ini masih terdapat masyarakat kurang mampu yang sudah dilewati jaringan listrik PT PLN (Persero) di depan rumah, tapi belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN.
"Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2022 Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga akan mendapatkan sambungan listrik gratis melalui program BPBL.
Realisasi pada akhir tahun 2022 berhasil menyala melebihi target yaitu sebanyak 80.183 rumah tangga atau 100,2%. Pada tahun 2023 ini, Program BPBL kembali dilanjutkan dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kementerian ESDM Tak Naikkan Tarif Tenaga Listrik Non-Subsidi Triwulan IV 2023
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti